Cerita Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan, Tangan Diikat hingga Dipaksa Ngaku Maling

- Minggu, 09 Maret 2025 | 16:55 WIB
Cerita Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan, Tangan Diikat hingga Dipaksa Ngaku Maling




NARASIBARU.COM  - Kusyanto (38), warga Desa Dimoro, Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, meminta anggota Polsek Geyer, Aipda IR, meminta maaf secara langsung kepadanya, keluarga, dan desa.


Pencari bekicot yang sebelumnya menjadi korban salah tangkap oleh Aipda IR beserta sejumlah warga ini juga meminta nama baiknya dipulihkan.


"Walau orang kecil, saya tidak pernah mencuri," kata Kusyanto, Sabtu (8/3/2025).


"Saya dipaksa mengaku maling, padahal saya bukan maling dan saya meminta oknum itu meminta maaf dan pulihkan nama baik saya, saya takut dan malu," lanjut pria lulusan SD ini.



Kusyanto yang bekerja sebagai pencari bekicot ini mengalami trauma berat usai dipersekusi dengan tudingan 'maling' pompa air.


Warga Desa Dimoro, Toroh, Grobogan, ini diketahui menjadi korban salah tangkap sejumlah orang dan anggota kepolisian berpangkat Aipda.



Faktanya, Kusyanto tidak terbukti mencuri meski telah ketiban apes dan merugi menerima kekerasan fisik serta psikis.


Di hadapan kerumunan warga, lajang bertubuh kurus ini dipaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah sekalipun ia lakukan.


"Demi Allah, saya bukan pencuri, keseharian cuma berburu bekicot untuk dijual," ucap Kusyanto yang tak kuasa menahan tangis.


Video Kusyanto dipermalukan di muka umum oleh IR, anggota Polsek Geyer, Polres Grobogan, itu viral di media sosial baru-baru ini.



Di rekaman amatir berdurasi pendek itu, Kusyanto pasrah di tengah intimidasi polisi.


Kusyanto yang duduk di kursi dengan kedua tangannya terikat di belakang itu diinterogasi IR yang berdiri di hadapannya.





Mulut Kusyanto lantas dicengkeram IR menggunakan tangan kanannya hingga wajahnya mendongak ke atas.


Aksi tak pantas itu dilakukan di ruang tamu hingga menjadi tontonan warga sekitar.


"Ngaku rak! Ngaku rak! Hey! Hey! Hey! Mateni kowe rak pateken (membunuh kamu tidak masalah), saiki diesel mbok dolok ndi? (sekarang diesel kamu taruh mana)," kata IR memaksa Kusyanto.



"Mboten Pak mboten (tidak Pak, tidak...)," lirih Kusyanto memohon.


Awal mula kena salah tangkap Minggu (2/3/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB itu adalah kenyataan paling pahit dalam perjalanan hidup Kusyanto.


Saat itu Kusyanto duduk santai di persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer, tiba-tiba dibekuk IR bersama sejumlah warga lantaran dituduh mencuri pompa air bermesin diesel.



Kusyanto yang sedang melepas lelah di sela aktivitasnya mencari bekicot pun kebingungan.


Meski merasa tak bersalah, nyali Kusyanto seketika menciut.


Kedua tangannya diikat dan ia diboncengkan motor menuju rumah mertua IR di Desa Ngleses, Kecamatan Boyolali.


Halaman:

Komentar

Terpopuler