Cerita Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan, Tangan Diikat hingga Dipaksa Ngaku Maling

- Minggu, 09 Maret 2025 | 16:55 WIB
Cerita Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan, Tangan Diikat hingga Dipaksa Ngaku Maling



"Saya diapit di motor dan pak polisi itu duduk di belakang, di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh mengaku mencuri pompa air diesel," kata Kusyanto.


"Salah saya apa, saya tak tahu apa-apa, katanya di sana banyak pompa air diesel hilang," lanjutnya.


Rampung diinterogasi, Kusyanto kemudian langsung digelandang IR ke Mapolsek Geyer untuk pemeriksaan lebih lanjut.



Motor Honda Verza milik Kusyanto juga disita.


Hasil Kepolisian Hasil penyidikan Satreskrim Polsek Geyer ternyata menyebutkan Kusyanto tidak terbukti melakukan pencurian pompa air.


"Kusyanto tidak bersalah dan tuduhan pencurian itu tidak bisa dibuktikan, Kusyanto benar-benar pencari bekicot," kata penyidik Satreskrim Polsek Geyer yang enggan identitasnya dipublikasikan.



"Di bronjong motornya juga masih ada banyak bekicot dan anggota kami Aipda IR telah salah langkah," lanjutnya.


Malam itu juga, Kusyanto dikembalikan ke rumahnya dengan disaksikan perangkat desa.


Perkara salah tangkap itu juga langsung dimediasikan di Mapolsek Geyer.


"Saya orang nggak punya, nggak bisa berbuat apa-apa, saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan, saya sakit hati, malu, dan takut pergi keluar," kata Kusyanto.


Hidup Sederhana


Selama ini, bungsu dari empat bersaudara ini tinggal berdua bersama ibunya, Jupiyah (70).


Tiga kakaknya telah berkeluarga dan pisah rumah.


Rumah orang tua Kusyanto yang berukuran 12 meter x 14 meter itu tampak kurang layak dihuni, berdinding papan kayu, beralaskan tanah, dan tanpa plafon.



Kabar salah tangkap yang menimpa Kusyanto membuat geger tetangga dan kerabatnya.


"Kasihan Kusyanto difitnah, dihajar, dan dipermalukan, dia nggak neko-neko, disuruh apapun oleh para tetangga juga nurut, kalau siang ngarit, kemudian nyari bekicot," kata Sri Mutipah (51), tetangga Kusyanto.


"Ngawur itu, kami nggak terima dan pelakunya harus minta maaf," lanjutnya.



Kemarahan serupa diutarakan kakak Kusyanto, Jumiyatun (45).


Menurut Jumiyatun, adiknya yang ringan tangan itu tak pernah mencoreng nama baik keluarga meski hidup serba kekurangan.


"Apa karena kami orang tak punya terus diperlakukan seenaknya, kami minta nama baik Kusyanto dipulihkan dan pelaku meminta maaf secara langsung, mental adik saya hancur. kasihan," kata Jumiyatun.



Kepala Seksi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto mengatakan, kepolisian masih mendalami menyoal kasus dugaan salah tangkap yang melibatkan Aipda IR, anggota Polsek Geyer.


"Kami akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait video viral tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Danang


Sumber: Wartakota 


Halaman:

Komentar