Ayu Aulia Tegaskan Anak Lisa Mariana Lahir Secara Normal dan Tidak Prematur: Gue yang Tahu!

- Senin, 14 April 2025 | 06:25 WIB
Ayu Aulia Tegaskan Anak Lisa Mariana Lahir Secara Normal dan Tidak Prematur: Gue yang Tahu!


Selebgram Ayu Aulia membantah klaim mantan model majalah dewasa Lisa Mariana mengenai anaknya, yang juga dikatakan sebagai anak Ridwan Kamil, yang lahir prematur.

Menurut perempuan yang juga model majalah dewasa itu, anak dari Lisa Mariana lahir melalui operasi caesar dengan kondisi normal pada Januari 2022 lalu.

"Anaknya lahir tidak prematur. Desclaimer lagi karena dia sekarang berkoar-koar, karena gua sudah ngomong lantang, dia (Lisa Mariana) langsung bilang prematur," tutur Ayu Aulia saat hadir di podcast Richard Lee, dikutip pada Minggu (13/4/2025).

Ayu Aulia menegaskan bahwa ia yang menjadi saksi yang mengantarkan Lisa Mariana USG pada September 2021 dan lahir pada Januari 2022.

"Kan ada gue, gue yang tahu pembayaran segala macam. 22 Januari itu tidak, (anaknya lahir) caesar, itu tidak prematur," tegasnya lagi.

Selain itu, Ayu Aulia juga meluruskan bahwa anak yang diberi nama Celine Azzura tersebut bukan anak Ridwan Kamil.

Pasalnya, Lisa Mariana dikatakan sudah hamil lebih dulu saat bertemu mantan Gubernur Jawa Barat itu pada Juni 2021 lalu.

"Di situ kita akhirnya tahu, bulannya, kita cocokin dann lain-lain. Nggak match. Menurut dokter juga dia sudah hamil mungkin di bulan April atau Mei, gitu," lanjutnya.

Ayu Aulia yakin alasan Lisa Mariana sekarang berkoar-koar menuntut hak kepada Ridwan Kamil karena ingin mendapatkan uang semata.

"Dugaannya materi lah (tujuan Lisa), apalagi? Karena jelas dari semua yang dia minta bantuan itu ujung-ujungnya duit. Gue ngomong semata-mata nggak pake bukti loh, dari dia posting-posting segala macam udah ketahuan," tuturnya.

Selain itu, Lisa Mariana juga dikatakan sudah menandatangani surat pernyataan serta perjanjian dengan Ridwan Kamil. Isinya tentang status Celine Azzura dengan sang pejabat.

"Garis besarnya (isi pernyataan) adalah itu bukan anaknya bapak. Lalu, ini surat ditandatangani atas dasar kesadaran, penuh kesadaran, dan tanpa paksaan," pungkasnya.

Klaim pihak Lisa Mariana soal kondisi anak prematur ketika lahir

Di lain sisi, kuasa hukum Lisa Mariana yang bernama Daniel Nababan, menegaskan bahwa anak kliennya memang lahir prematur, yakni pada tujuh bulan.

"Anak kami lahir prematur pada usia 37 minggu, lebih cepat dari usia kandungan sembilan bulan," kata Daniel Nababan dalam konferensi pers yang diadakan 6 April 2025.

Sementara dalam klaim Lisa Mariana dalam konferensi pers terbaru, disebutkan kan bahwa anaknya lahir di usia kandungan 36 minggu,

"Saya berhasil melahirkan meski prematur di usia kandungan 36 minggu. Dia menafkahi saya, tapi 8 bulan terakhir sudah tidak lagi," lanjutnya.

Lisa Mariana juga sangat yakin bahwa Celine Azzura adalah anak Ridwan Kamil karena politisi Golkar itu sangat protektif terhadap dirinya.

"100% yakin, karena bapak sangat protect. Saya tidak pernah berhubungan dengan lelaki manapun selain pak RK," kata Lisa Mariana ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (11/4/2025).

Karena itu saat anak tersebut lahir, Lisa Mariana meminta Ridwan Kamil untuk bertanggung jawab. Bukan untuk menikahinya, namun nafkah ke anak mereka.

"Saya nggak mau dijadikan istri. (Adanya Ridwan Kamil) untuk tanggung jawab kepada anak, anaknya saja, anak saya," pungkas Lisa Mariana.

Sumber: suara
Foto: Ayu Aulia di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Terkini