NARASIBARU.COM -Ungkapan kekhawatiran disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyusul hancurnya bendungan Kakhovka di Ukraina selatan yang menyebabkan banjir besar di wilayah sekitar.
Dalam pernyataannya di Twitter pada Selasa (6/6), Stoltenberg menyebut serangan di bendungan yang dibangun di era Soviet itu sebagai tindakan keterlaluan.
"Serangan itu sekali lagi menunjukkan kebrutalan perang Rusia di Ukraina," tulis Stoltenberg, seperti dikutip dari AFP, Rabu (7/6).
"Penghancuran bendungan menempatkan ribuan warga sipil dalam bahaya dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah," sambungnya.
Bendungan Kakhovka terkena ledakan pada Selasa pagi (6/6) yang menyebabkan air tumpah dan membanjiri puluhan desa di wilayah sekitar Kherson.
Baik Moskow dan Kyiv saling tuding sebagai yang paling bertanggungjawab. Banyak yang mengatakan bahwa jebolnya bendungan akan memberikan keuntungan bagi Rusia karena pasukan Ukraina akan sulit untuk menyeberang dan memberikan perlawanan.
Sementara itu pihak Ukraina telah mengevakuasi sekitar 17.000 penduduk mereka dari wilayah yang terdampak, dengan ratusan orang telah dilarikan ke rumah sakit.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan kecamannya dan menyatakan tindakan pengrusakan bendungan sebagai kejahatan.
"Penghancuran bendungan Nova Kakhovka akan memiliki konsekuensi yang mengerikan. Kejahatan ini membawa ancaman yang sangat besar," katanya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Bukan Asal Ceplos, Dokter Tifa Yakin Ijazah Jokowi Palsu Lewat Keahlian Khusus Ini
Tanggapi Desakan Purnawirawan Minta Gibran Dimakzulkan, Hercules: Sudah Bau Tanah, Saya Tidak Takut
Polda Sumut Selidiki Laporan Mahasiswi UINSU Diduga Dilecehkan Asisten Dosen Sekaligus Ustaz
Kecewa Jokowi Absen Mediasi Dugaan Ijazah Palsu di PN Solo, Penggugat Sebut Tak Ada Itikad Baik