Kompas TV PHK Massal, Viral Presenter Gita Maharkesri Menangis di Siaran Terakhir Kompas Sport Pagi

- Jumat, 02 Mei 2025 | 23:30 WIB
Kompas TV PHK Massal, Viral Presenter Gita Maharkesri Menangis di Siaran Terakhir Kompas Sport Pagi


NARASIBARU.COM -
  Suasana emosional mewarnai tayangan Kompas TV ketika salah satu pembawa beritanya, Gita Maharkesri, tak kuasa menahan tangis dalam penampilan terakhirnya di layar kaca.

Perpisahan tersebut menjadi viral di media sosial, menyoroti dampak nyata dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melanda dunia media.

Dalam siaran terakhir program Kompas Sport Pagi, Gita yang dikenal tenang dan profesional, terlihat berusaha tetap tegar.

Namun, suara yang bergetar dan air mata yang jatuh saat menyampaikan kalimat penutup mencerminkan beratnya momen tersebut.

"Tak terasa inilah akhir perjalanan panjang Kompas Sport Pagi selama hampir 12 tahun.

Kami hadir menemani anda dengan berbagai macam berita olahraga baik dari dalam maupun luar negeri, serta kabar inspiratif dari atlet kebanggaan Indonesia dan dunia," ucap Gita penuh emosi, seperti tertangkap dalam video yang dibagikan akun Instagram @indotvtrends.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemirsa yang telah setia menyaksikan tayangan olahraga tersebut.

"Terima kasih atas setiap dukungan dan kritik dari pemirsa setia kami. Bangga pernah menjadi bagian dari rutinitas anda. Saya Gita Maharkesri dan seluruh tim redaksi mengucapkan terima kasih. Kompas Sport Pagi pamit dari layar kaca.

Keep sporty dan stay healthy,” tambahnya dengan suara yang nyaris tak terdengar karena tangis yang tertahan.

Penutupan program ini bukan sekadar akhir dari sebuah tayangan televisi, melainkan juga cerminan dari turbulensi besar yang kini menerpa industri media.

Restrukturisasi internal dan efisiensi biaya membuat sejumlah program lama yang dicintai pemirsa terpaksa dihentikan.

Kompas Sport, yang telah menjadi bagian dari rutinitas pagi masyarakat selama lebih dari satu dekade, tak luput dari kebijakan ini.

Unggahan video perpisahan Gita memicu reaksi luas di media sosial.

Warganet membanjiri kolom komentar dengan ucapan terima kasih, simpati, serta semangat untuk Gita dan seluruh tim redaksi yang terdampak.

Momen ini menegaskan kembali bahwa industri media tengah berada di persimpangan yang krusial.

Apa itu Layoff?


Layoff (atau dalam bahasa Indonesia disebut pemutusan hubungan kerja / PHK) adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan sejumlah karyawan, biasanya karena alasan non-personal.

Artinya, layoff bukan disebabkan oleh kesalahan atau kinerja buruk karyawan, melainkan karena faktor eksternal atau kebutuhan bisnis.

Alasan umum terjadinya layoff:


  • Efisiensi biaya: Perusahaan perlu mengurangi pengeluaran agar tetap bertahan.
  • Restrukturisasi: Perusahaan melakukan perubahan struktur organisasi.
  • Penurunan pendapatan atau krisis ekonomi.
  • Otomatisasi dan digitalisasi pekerjaan.
  • Penggabungan perusahaan (merger) atau akuisisi.

Ciri-ciri layoff:


  • Bersifat sepihak dari perusahaan, tapi biasanya disertai kompensasi atau pesangon sesuai hukum ketenagakerjaan.
  • Bisa bersifat sementara (temporary layoff) atau permanen (permanent layoff).
  • Tidak terkait dengan kinerja individu.

Secara sederhana, layoff adalah cara perusahaan memangkas jumlah karyawan demi menyesuaikan kondisi keuangan atau strategi baru.

Di tengah pergeseran perilaku konsumsi informasi di era digital, banyak lembaga penyiaran menghadapi tekanan berat untuk beradaptasi.

Sayangnya, salah satu konsekuensi dari perubahan ini adalah munculnya kebijakan PHK massal—langkah sulit namun dianggap perlu demi keberlangsungan operasional perusahaan.

Kisah Gita Maharkesri adalah potret nyata dari wajah di balik layar: seseorang yang mengabdi pada profesinya dengan sepenuh hati, namun harus mundur dengan kepala tegak di tengah perubahan besar yang tak bisa dihindari.

Semoga ke depannya, insan-insan media seperti Gita mendapat ruang dan kesempatan yang lebih baik dalam dunia jurnalisme yang terus berevolusi. 

Sumber: jawapos

Komentar