Ingatkan Prabowo Hati-hati Manuver Sejumlah Mantan TNI, Habib Syakur: Mereka Pendukung Capres yang Kalah

- Senin, 05 Mei 2025 | 07:35 WIB
Ingatkan Prabowo Hati-hati Manuver Sejumlah Mantan TNI, Habib Syakur: Mereka Pendukung Capres yang Kalah


Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mewanti-wanti Presiden ke 8 Prabowo Subianto untuk mewaspadai manuver sejumlah mantan tentara yang tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

Di mana salah satu agenda mereka adalah mendesak Presiden Prabowo segera mengganti Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

“Semoga Pak Prabowo hati-hati dengan manuver mereka ya. Seolah mereka mendukung Prabowo dan menjaga Prabowo, tapi sebenarnya ada udang di balik batu,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (4/5/2025).

Ada aroma yang tidak sedap ia cium dari manuver politik sejumlah mantan tentara tersebut, di mana beberapa di antaranya adalah Mantan Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) Jenderal TNI (purn) Sutiyoso, mantan Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI (purn) Fachrul Razi, hingga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI (purn) Tyasno Sudarto.

Jika melihat dari track record, khususnya dalam Pilpres 2024, mereka sebenarnya adalah anti terhadap Prabowo Subianto. Sebab mereka berada di barisan kelompok pendukung Capres-Cawapres lain, seperti di Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

“Mereka ini oposisi, anti Prabowo. Karena mereka berada di barisan pendukung Capres kalah. Artinya bisa jadi ada niat buruk dari manuver mereka untuk mengacaukan stabilitas politik nasional,” ujarnya.

Terlebih kata Habib Syakur, desakan penggantian Wapres oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI tersebut dilakukan dengan asal-asalan. Mereka hanya mendesak tanpa melihat situasi yang konkret.

Sebab kata Habib Syakur, tak mungkin Gibran diganti hanya karena desakan emosional sejumlah pihak saja. Sebab perlu syarat-syarat mutlak yang harus dipenuhi sehingga Presiden maupun Wakil Presiden dapat dilengserkan atau dimakzulkan.

“Tidak ada kesalahan konkret yang mengharuskan Gibran diganti. Tak ada syarat khusus, artinya mereka semua ngawur. Mereka bisa mengganggu instabilitas nasional, jelas mereka nggak paham aturan bertata negara yang benar,” ketusnya.

Padahal sebagai mantan prajurit TNI, terlebih mereka pernah duduk di pemerintahan, seharusnya paham dengan tata hukum bernegara.

“Saya khawatir ada niat buruk yang ada di balik agenda mereka. Atau lebih parah ada agenda asing yang menunggangi mantan prajurit TNI itu sehingga mau melakukan kekacauan tata negara,” tegas Habib Syakur.

Oleh sebab itu, ia berharap agar Presiden Prabowo Subianto tidak mudah terpengaruhi oleh mantan-mantan tentara tersebut, dan fokus pada agenda pembangunan Indonesia Emas 2045.

“Semoga Pak Prabowo tidak mudah terpengaruh, fokus membangun Indonesia yang lebih baik, sesuai semangat Asta Cita,” pungkasnya.

Sumber: holopis
Foto: Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid. [Foto : Istimewa]

Komentar