TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Nekison Anumbi, Selongsong Peluru, Kapak, hingga Parang Diamankan

- Minggu, 11 Mei 2025 | 07:05 WIB
TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Nekison Anumbi, Selongsong Peluru, Kapak, hingga Parang Diamankan


NARASIBARU.COM -  Salah seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka atau OPM Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi berhasil dilumpuhkan Satgas gabungan TNI. Nekison dilumpuhkan dalam operasi di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

Operasi gabungan itu hasil dari kerja sama antara Satgas TNI dengan Satuan Tugas Gabungan lainnya. Nekison dikenal sebagai salah satu tokoh pimpinan OPM wilayah Yambi yang jadi buronan karena terlibat dalam berbagai aksi teror di wilayah Papua Tengah.

"Keberhasilan ini bentuk dari komitmen TNI untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata. Operasi ini dilakukan secara terukur berdasarkan informasi akurat dari Satgas Gabungan lainnya," ujar Dansatgas Media Koops TNI Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Sabtu 10/5/2025.

Dalam operasi tersebut, Nekison alias Bumi Walo tewas di tempat karena sempat melakukan perlawanan. Adapun dari lokasi kejadian, Satgas TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan oleh komplotan Bumi Walo Cs dalam aksi kekerasan.

Barang bukti itu di antaranya ditemukan tiga butir amunisi kaliber 9 mm, satu selongsong peluru kaliber 5,56 mm, dua buah kapak, enam buah parang, serta dua unit alat komunikasi HT. Selain itu, diamankan juga tiga buah sarung pistol, dua unit handphone GSM, satu unit handphone Android, empat buah busur panah, dan 90 buah anak panah.

Nekison masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alia buronan Polres Puncak Jaya dengan nomor DPO/S-34/01/IV/2024/RESKRIM per 25 April 2024. Nekison diduga terlibat dalam deretan aksi penembakan yang menyebabkan gugurnya aparat keamanan. Salah satunya insiden pada 21 Januari 2025 terhadap anggota Polsek Puncak Jaya dan penembakan terhadap seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.

Selain menyerang aparat, Nekison juga melakukan kekerasan terhadap warga sipil seperti menembak tukang ojek pada 2024 yang menyebabkan korban meninggal dunia. Nekion juga pernah menembaki kendaraan truk yang melintasi jalur utama Distrik Tingginambut. Distrik itu jadi penghubung vital antara Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Jayawijaya.

OPM dalam aksinya tak hanya menargetkan aparat keamanan, tapi juga aktif meneror masyarakat sipil. Serangkaian aksi brutal yang mereka lakukan meliputi pembakaran sekolah di Distrik Beoga, pembunuhan terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk. Selain itu, pembantaian terhadap 11 warga sipil pendulang emas di aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.

Selain melakukan kekerasan fisik, OPM juga dalam aksinya memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan hoaks dan propaganda. Mereka aktif menggunakan sejumlah akun seperti ORGANISASI PAPUA MERDEKA “OPM-TPNPB”, Tpnpb News, Paradise Broadcasting, Papua Merdeka Channel, dan Manuskrip Papua. Cara OPM itu untuk menciptakan opini publik negatif yang bisa mengganggu stabilitas serta memperlambat pembangunan di Papua Tengah.

Letkol Iwan meminta masyarakat tak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. "TNI bersama aparat lainnya akan terus hadir menjaga keamanan dan melindungi seluruh warga,” ujar Letkol Iwan.

Sumber: viva

Komentar