Kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi seharusnya bisa diselesaikan secara cepat. Sebab ijazah dan berkas aslinya sudah di tangan penyidik di Bareskrim Polri.
"Kita berharap agar proses ini secepatnya bisa berjalan supaya kebenaran itu terjadi," kata Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina kepada RMOL, Selasa, 13 Mei 2025.
Silfester berharap pihak terlapor dan saksi kooperatif dalam menjalani pemeriksaan terkait dugaan ijazah palsu Jokowi. Jangan sampai, proses hukum terhambat karena terlapor tidak hadiri panggilan penyidik.
"Harusnya terlapor yang sangat getol, bahkan sampai ke rumah Pak Jokowi menggeruduk terus sampai ke UGM berkoar-koar di media sosial, harusnya mereka sendiri yang memperlancar," kata Silfester.
"Jangan sampai ada alasan enggak datang merasa dikriminalisasi gitu, jangan jadi playing victim," sambungnya.
Untuk laporan di Polda Metro Jaya, penyidik sudah memeriksa tiga terperiksa atau saksi terkait laporan tudingan ijazah palsu.
Anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rahmat Himran menyebut hanya tiga terperiksa yang bisa hadir memenuhi panggilan penyidik, yakni Damai Hari Lubis, Rustam Effendi, dan Kurnia Tri Royani.
Sedangkan Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah tidak dapat memenuhi panggilan penyidik karena mengalami kecelakaan di Bandung.
"Hari ini memenuhi panggilan hanya tiga orang dari TPUA sendiri," kata Rahmat di Polda Metro Jaya, Kamis 8 Mei 2025.
Diketahui, adik ipar Jokowi, Wahyudi Andrianto, menyerahkan ijazah SMAN 6 Solo dan ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) ke Bareskrim Polri pada Jumat 9 Mei 2025.
"Kami dipercaya Pak Jokowi untuk diutus membawa dokumen ijazah untuk menyerahkan di Bareskrim ini," kata Wahyudi kepada wartawan.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina/Net
Artikel Terkait
GEGER! Seorang WNI di Jerman Sebut Muslim Indonesia Tak Pernah Damai & Suka Membunuh
PERGESERAN PEMBANGUNAN DARI KIRI KE KANAN
Tim Advokat Roy Suryo Tolak Hasil Uji Lab Forensik Ijazah oleh Polri, Diduga Ingin Selamatkan Jokowi
Christina Ginting, WNI di Jerman Viral Usai Sebut Umat Muslim Suka Membunuh Ternyata Warga Medan