NARASIBARU.COM - Eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan dinasti besar dalam sejarah runtuh bukan karena musuh melainkan imbas tidak mengatasi ketimpangan internal.
Anies merujuk pada kesimpulan cendekiawan Islam, Ibnu Khaldun yang menganalisa masyarakat menggunakan cara berpikir kritis dan perjalanan sejarah.
Hal tersebut ia sampaikan saat menyampaikan khotbah salat Iduladha sebagai khatib di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/5).
"Ibnu Khaldun mengamati bagaimana dinasti-dinasti besar runtuh kesimpulannya bukan karena serangan musuh, sesungguhnya runtuh karena ketimpangan internal yang tidak pernah diatasi," kata Anies.
Kembali merujuk Ibnu Khaldun dalam kitab Muqaddimah, ia mengatakan ketidakadilan akan menghancurkan peradaban.
Lebih lanjut, Anies mengatakan kepakaran Ibnu Khaldun dalam berpikir kritis dan membaca sejarah itu yang membuat ilmuwan abad ke-14 itu diakui dunia hingga kini.
Bahkan, kata dia, Ibnu Khaldun dinobatkan sebagai bapak ilmu sosiologi dan sejarah atas kepakaran dan kontribusinya bagi keilmuan di dunia.
"Karena Ia menjadi ilmuwan pertama yang menterjemahkan cara menganalisis lintas waktu dan menggunakan cara berpikir kritis untuk membaca fenomena masyarakat dan untuk membaca perjalanan sejarah," tuturnya.
Selain Anies, dalam salat iduladha di Al-Azhar ini, hadir juga Eks Ketua MK Jimly Asshiddiqie yang menjadi makmum shalat.
Ketika salat, tampak Jimly yang mengenakan jas hitam dan sarung bercorak coklat berdiri satu shaf dengan Anies.
Anies: Luka Belum Sembuh di Tanah Air, Kompetensi Kalah oleh Koneksi
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejumlah permasalahan di Indonesia masih terjadi seperti kejujuran yang disingkirkan dan koneksi mengalahkan kompetensi seseorang.
Hal tersebut ia sampaikan ketika memanjatkan doa ketika menjadi khatib dalam shalat iduladha di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/5).
"Pada hari yang mulia ini, kami hadir di hadapan-Mu, mengadukan luka-luka yang belum sembuh di Tanah Air kami bahwa kejujuran kerap disingkirkan, kompetensi dikalahkan oleh koneksi," ujar Anies.
Ia kemudian melanjutkan doa dengan mengatakan saat ini di Indonesia masih tinggi angka kemiskinannya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Kemiskinan diwariskan dari generasi ke generasi karena sistem yang enggan dibenahi. Kami sadar, keadilan dan kesetaraan bukan sekadar hasil dari niat baik, tetapi buah dari keberanian untuk menyentuh akar yang dalam, yang kadang menyakitkan," ujarnya.
Oleh karena itu, Anies meminta pertolongan kepada Allah SWT agar memberikan perlindungan dan petunjuk dalam menghadapi masalah ini.
Ia turut berharap agar Allah SWT memberikan melembutkan setiap hati hambanya agar kuat dalam melawan kezaliman yang semakin kasat mata.
"Lembutkan batin kami agar tak terbiasa memalingkan wajah dari kezaliman di sekitar kami. Bukakan mata nurani kami, agar kami tak sekadar tertegun menyaksikan ketimpangan, tetapi juga memiliki keberanian untuk mendekat, memahami, dan bertindak semampu yang kami bisa," tutur dia.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Trump: Jika Iran Menyerang Kekuatan Penuh AS Akan Dikerahkan
Nah Lo? Didatangi Rismon Sianipar, Kasmudjo Akui Bukan Pembimbing Skripsi Maupun Dosen PA Jokowi
SOSOK Mafia Tambang Raja Ampat Dibongkar Said Didu, Sebut Bahlil Awalnya Mencoba Mau Menutupi!
BRUTAL! Anggota DPR dari Demokrat Ditembak Mati, Polisi Temukan 70 Target Lain