Alasan Siswa Finlandia Terkenal Pintar, Salah Satunya Sekolah Dimulai Jam 9 Pagi

- Kamis, 12 Juni 2025 | 12:45 WIB
Alasan Siswa Finlandia Terkenal Pintar, Salah Satunya Sekolah Dimulai Jam 9 Pagi




NARASIBARU.COM - Finlandia terkenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. 


Negara ini memiliki pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa, inklusif, dan adil.


Sistem pendidikan yang baik ini memungkinkan peningkatan kemampuan kognitif dan kecerdasan pada siswa-siswanya. Wajar bila siswa Finlandia bisa terkenal dengan kepintarannya.


Dikutip dari World Economic Forum (WEF) ada 10 alasan mengapa sistem pendidikan Finlandia menjadi yang terbaik di dunia. Cek di sini ya!


10 Alasan Sistem Pendidikan Finlandia Terbaik di Dunia


1. Tidak Ada UN

Ujian terstandar seperti ujian nasional (UN) menjadi cara umum untuk menguji pemahaman dan penguasaan suatu subjek pelajaran. Namun, Finlandia tidak memilikinya.


Jenis penilaian seperti UN, dapat membuat siswa hanya belajar menghafal agar bisa lulus ujian. Selain itu, tujuan mengajar bagi guru juga menjadi melenceng.


Mereka akan hanya memiliki satu tujuan tunggal, yakni agar siswa lulus ujian. Berdasarkan hal ini, metode pengujian terstandar tidak digunakan Finlandia.


Semua siswa di Finlandia dinilai secara individual dengan sistem yang ditetapkan oleh guru mereka. Sedangkan Kementerian Pendidikan bertugas dalam memantau kemajuan siswa secara keseluruhan.


Satu-satunya ujian di Finlandia dikenal dengan National Matriculation Exam (Ujian Matrikulasi Nasional). Ujian ini tidak wajib dan dilakukan oleh siswa SMA tingkat akhir.


2. Guru Harus Punya Gelar Master (S2)

Finlandia memiliki standar yang sangat tinggi untuk guru. Karena, setiap guru memiliki kewenangan untuk memberikan penilaian bagi siswa mereka.


Semua guru di Finlandia harus memiliki gelar master (S2). Profesi guru sangat dihormati karena proses untuk mendapatkannya ketat dan selektif.


Jika seorang guru tidak bekerja dengan baik, sekolah bisa memberikan sanksi kepadanya secara langsung.


3. Kompetisi (No), Kerja Sama (Yes!)

Sistem pendidikan di Finlandia tidak peduli dengan sistem yang berbasis pada prestasi. Terlebih bila prestasi didapatkan secara dibuat-buat atau sewenang-wenang.


Di negara tersebut tidak ada daftar sekolah atau guru dengan kinerja terbaik. Alih-alih berkompetisi menjadi yang terbaik, Finlandia lebih menekankan kerja sama. Kerja sama menjadi norma sosial yang perlu diperhatikan.


4. Mementingkan Kebutuhan Dasar Siswa

Sistem sekolah Finlandia saat ini merupakan hasil reformasi serius selama bertahun-tahun. Kini, Finlandia menitikberatkan agar sekolah menjadi lingkungan belajar yang membuat siswa bahagia.


Sejak 1980-an, para pendidik Finlandia berfokus untuk mementingkan kebutuhan dasar siswa, seperti:


  • Pendidikan menjadi instrumen untuk menyeimbangkan kesenjangan sosial
  • Semua siswa menerima makanan sekolah gratis
  • Akses perawatan kesehatan siswa mudah
  • Konseling psikologis
  • Bimbingan secara individual


5. Mulai Sekolah di Usia 7 Tahun, Wajib Belajar 9 Tahun

Anak-anak di Finlandia diberi kebebasan dalam masa perkembangannya untuk tidak terikat pada pendidikan wajib. Untuk itu, siswa mulai bersekolah saat berusia 7 tahun.


Berbeda dengan Indonesia yang mencanangkan wajib belajar 13 tahun, anak-anak Finlandia hanya wajib mengikuti sekolah selama 9 tahun. 


Ketika mereka sudah kelas 9 SMP atau usia 16 tahun, mereka diberikan kebebasan untuk belajar tingkat lanjut atau lainnya.


Hal ini diterapkan karena ditemukan banyak siswa yang merasa sekolah terlalu lama seperti terjebak di dalam penjara. Finlandia ingin meringankan hal tersebut.


Sebagai gantinya, negara itu memberi persiapan kepada anak-anak untuk menghadapi dunia nyata.


6. Perbedaan Lulusan SMA dan SMK di Finlandia

Pada beberapa negara kerap kali dikotomi timbul antara lulusan SMA dan lulusan SMK atau sekolah kejuruan. 


Finlandia memecahkan hal tersebut agar kedua lulusan bisa sama-sama profesional dan siap terjun ke dunia kerja.


SMA di Finlandia menjadi program tiga tahun yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi National Matriculation Exam. Ujian itu akan menentukan penerimaan mereka di universitas.


National Matriculation Exam diberikan sesuai spesialisasi yang siswa pilih selama SMA. Sehingga pendidikan sudah mulai difokuskan sejak saat itu.


Sedangkan SMK di Finlandia juga sama-sama program tiga tahun, tetapi program yang diberikan bertujuan melatih siswa untuk berbagai jenjang karier. 


Setelah lulus, mereka diberikan pilihan untuk langsung bekerja atau mengikuti ujian matrikulasi bila ingin mendaftar ke universitas.


7. Sekolah Mulai Jam 9.00-9.45 Pagi

Bukan jam 06.00 atau 08.00 pagi, siswa di Finlandia mulai sekolah antara pukul 09.00-09.45 pagi. 


Penelitian menunjukkan bahwa jam masuk sekolah terlalu pagi dapat merusak kesejahteraan, kesehatan, dan kedewasaan siswa.


Untuk itu, sekolah di Finlandia memulai hari lebih lambat dan biasanya berakhir pada pukul 14.00-14.45 siang. 


Beberapa sekolah juga memiliki jam pelajaran dan waktu istirahat yang lebih lama. Tujuannya agar tercipta lingkungan pembelajaran yang holistik.


8. Diajar Guru yang Sama Bertahun-tahun

Siswa-siswi di Finlandia seringkali memiliki guru yang sama selama enam tahun masa pendidikan mereka. 


Selama jangka waktu ini, guru berperan sebagai mentor bahkan anggota keluarga.


Jangka waktu yang lama ini, juga membuat guru dan siswa memiliki rasa saling percaya. Ikatan yang terbangun membuat kedua belah pihak saling mengenal dan menghormati.


Memang tidak bisa dipungkiri bla kebutuhan dan gaya belajar siswa bisa berbeda-beda. 


Namun, guru-guru Finlandia pasti dapat memperhitungkan hal ini karena mereka telah kenal dan mampu memahami kebutuhan khusus siswa.


Mereka dapat memetakan dan memperhatikan kemajuan siswa secara akurat, serta membantu mencapai tujuan siswa. 


Tidak ada tahap proses pindah tangan ke guru berikutnya, karena jumlah guru dan siswa di sekolah Finlandia tergolong sedikit.


9. Suasana Belajar Santai

Suasana belajar di Finlandia terkenal santai, karena siswa biasanya hanya memiliki beberapa kelas dalam sehari.


Sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk makan, menikmati kegiatan rekreasi, dan bersantai lainnya. 


Ketika belajar, siswa mendapat waktu interval 15-20 menit untuk meregangkan badan, menghirup udara segar, dan santai.


Tak hanya siswa, suasana ini juga dibutuhkan oleh para guru. Ruang guru di seluruh sekolah Finlandia dibuat dengan nyaman, sehingga mereka bisa bersantai hingga akhirnya bersiap untuk mengajar siswa.


"Guru juga manusia, (ruang guru) harus fungsional sehingga mereka dapat bekerja dengan kemampuan terbaik mereka," tulis WEF.


10. Tidak ada PR

Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), para siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah (PR) yang paling sedikit bila dibandingkan dengan para siswa lain di seluruh dunia. 


Bahkan, para siswa Finlandia hanya menghabiskan maksimal 30 menit untuk mengerjakan tugas dari sekolah di rumah.


Siswa Finlandia mendapatkan semua yang mereka butuhkan untuk belajar di sekolah tanpa tekanan tambahan. 


Tanpa harus khawatir tentang nilai dan beban akademis lainnya, mereka dapat fokus pada tugas pelajar yakni belajar dan tumbuh sebagai manusia.


Sumber: Detik

Komentar