Dendam Iran Membara, Pangkalan Militer AS Bakal Jadi Target Gempuran Berikutnya

- Sabtu, 14 Juni 2025 | 18:50 WIB
Dendam Iran Membara, Pangkalan Militer AS Bakal Jadi Target Gempuran Berikutnya



NARASIBARU.COM  – Pemerintah Iran menegaskan bahwa pihaknya  akan terus memperluas serangan militer termasuk menargerkan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.

Pernyataan ini disampaikan oleh para pejabat tinggi militer Iran, yang dikutip oleh Fars News Agency, Sabtu (14/6/2025).

Dalam keterangan resminya, pejabat militer Iran mengungkap serangan balasan tersebut merupakan tindak lanjut dari eskalasi militer setelah Israel melancarkan “Operation Rising Lion” yang merupakan serangkaian serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir dan militer di Teheran.

Iran menuding AS ikut bertanggung jawab atas eskalasi tersebut karena dianggap mendukung serangan militer Israel.


Oleh karena itu para petinggi militer Iran menegaskan bahwa pangkalan-pangkalan AS di Timur Tengah tak akan luput dari sasaran.

“Perang akan menyebar dalam beberapa hari mendatang ke semua wilayah yang diduduki oleh rezim (Israel) ini dan pangkalan Amerika di wilayah tersebut." ujar pejabat tinggi militer Iran.

Tak dirinci pangkalan mana saja yang akan menjadi target serangan rudal Iran, namun AS diketahui memiliki beberapa pangkalan militer di wilayah Timur Tengah.

Di antaranya ada pangkalan Al Udeid Air Base di Qatar yang menjadi pusat operasi Komando Pusat Angkatan Udara AS.

Kemudian pangkalan Al Dhafra Air Base di Arab yang digunakan untuk meluncurkan jet tempur, drone, dan pesawat mata-mata AS.


Pangkalan Ain al-Asad Air Base di Irak yang menjadi pusat operasi penting AS di wilayah utara Irak.

Ada pula pangkalan Camp Arifjan di Kuwait yang merupakan pusat logistik AS di Teluk. Camp Arifjan menyuplai operasi-operasi militer penting di seluruh kawasan.


Termasuk Naval Support Activity di Bahrain yang memiliki posisi krusial di jantung Teluk Persia.


Jika nantinya Iran benar-benar menyerang pangkalan-pangkalan tersebut, respons militer dari AS hampir pasti terjadi.

Hal ini akan meningkatkan risiko perang regional berskala luas, melibatkan banyak negara, serta mengganggu pasokan energi global karena posisi strategis Teluk Persia.

Iran Tak akan Pakai Senjata Nuklir
Meski serangan akan terus dilakukan militer Iran secara massif, tapi Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik bersenjata melawan Israel.

Pernyataan tersebut diungkap Presiden Pezeshkian saat menerima panggilan telepon dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (13/6/2025) waktu setempat.


Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Istana Kepresidenan Iran, Pezeshkian menekankan bahwa seluruh tindakan militer yang dilakukan Teheran sejauh ini bersifat defensif, sebagai respons atas agresi yang dilakukan Israel.

“Kami tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir dalam konflik apapun, termasuk terhadap Israel,” ujar Pezeshkian kepada Putin seperti dilansir dari pernyataan resmi pemerintah Iran.

Adapun telepon antara kedua kepala negara ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah.

Menyusul serangan udara Israel ke fasilitas penting di wilayah Iran, yang kemudian dibalas dengan peluncuran ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel.

Israel Porak-poranda

Terpisah, pasca Iran menembakkan "ratusan rudal balistik" ke Israel sejumlah wilayah di Tel Aviv dilaporkan porak-poranda.

Kendati pihak Israel berhasil mencegat sejumlah drone Iran, akan tetapi sebagian serangan dilaporkan masuk menembus pertahanan iron dome hingga  menimbulkan kerusakan ringan di beberapa lokasi.

Termasuk meruntuhkan sembilan bangunan hancur di Ramat Gan (wilayah tengah Palestina yang diduduki), serta memicu kerusakan puluhan apartemen dan mobil warga sipil.

Sementara itu, layanan ambulans Israel (yang disebut "Bintang Daud Atlantik") mengonfirmasi bahwa beberapa rumah di pemukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki terkena serangan, dengan sembilan orang terluka, termasuk satu orang dalam kondisi kritis.

Serangan Iran juga turut memicu kepanikan, Warga dilaporkan berhamburan ke tempat perlindungan saat sirine peringatan berbunyi di beberapa kota besar.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan di langit serta puing-puing bangunan yang terkena serpihan rudal. Imbas serangan tersebut Pemerintah Israel hingga kini masih dalam keadaan siaga tinggi

Sumber: Tribunnews 

Komentar