Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Unggah Ancaman untuk Israel di Medsos: Pertempuran Dimulai

- Rabu, 18 Juni 2025 | 08:25 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Unggah Ancaman untuk Israel di Medsos: Pertempuran Dimulai



NARASIBARU.COM  - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengunggah ancaman nyata terhadap Israel di media sosial (medsos).

Dalam unggahannya, Khamenei mengatakan, "Pertempuran dimulai."

"Ali kembali ke Khaybar," demikian bunyi postingan tersebut, menurut Iran International.

Pernyataan tersebut merujuk pada imam pertama Syiah dan penaklukannya atas kota Yahudi Khaybar pada abad ke-7.

Tulisan tersebut memuat gambar seorang pria memegang pedang memasuki gerbang yang menyerupai kastil, dengan garis-garis api di langit di atasnya.

Iran Pakai Rudal Baru

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan pihaknya menggunakan rudal baru yang tidak terdeteksi untuk pertama kalinya dalam serangan yang menargetkan fasilitas intelijen Israel.

Iran mencatat serangan itu berhasil menembus sistem pertahanan udara berlapis yang didukung oleh Amerika Serikat.

"Dalam serangan hari ini, kami mengerahkan rudal yang tidak dapat dilacak atau dicegat," kata juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Reza Talaei-Nik, Selasa (17/6/2025), dilansir IRNA.

Mengacu pada serangan itu sebagai kejutan bagi musuh, ia menekankan Israel akan menyaksikan lebih banyak lagi.

Ia juga menekankan target tersebut diserang menggunakan kedua rudal berpemandu presisi, meskipun ada "lapisan pertahanan tebal" yang mengelilingi fasilitas Israel tersebut.


Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iran, Talaei-Nik, menyatakan serangan itu menunjukkan kerentanan Israel dalam apa yang telah lama dianggap sebagai salah satu aparat intelijen dan keamanan paling canggih di kawasan itu.

"Meskipun bertahun-tahun membanggakan keunggulan intelijen mereka, pusat keamanan dan intelijen Israel kini telah diserang secara langsung," katanya.

Talaei-Nik memperingatkan Israel tidak siap menghadapi konflik yang berkepanjangan.

"Berdasarkan pengalaman selama 75 tahun dan berbagai faktor militer dan non-militer serta pertimbangan strategis lainnya, rezim Zionis tidak dapat bertahan dalam perang yang panjang," tambah dia.

Trump Klaim Tahu Keberadaan Khamenei

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim "tahu persis" di mana Ali Khamenei "bersembunyi."

Namun, Trump mengatakan Washington tidak memiliki rencana langsung untuk menargetkannya, karena perang udara Israel-Iran telah berkecamuk untuk hari kelima.

"Kami tahu persis di mana yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' itu bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini," tulis Trump di Truth Social, Selasa, seperti diberitakan Al Arabiya.

"Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" tambahnya.

Tak lama kemudian, Trump mengunggah pesan lain dengan huruf kapital semua: "MENYERAH TANPA SYARAT!" – tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Sebelumnya, Trump terbang kembali lebih awal dari pertemuan puncak G7 di Kanada Senin malam, ketika konflik antara Iran dan sekutu utama AS, Israel, meningkat, dan dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi di Ruang Situasi Gedung Putih pada Selasa.

Presiden AS sejauh ini menekankan negaranya tidak terlibat dalam konflik tersebut, dan mengatakan Iran masih dapat menerima kesepakatan untuk mengakhiri program nuklirnya yang telah diusulkannya sebelum serangan Israel.

Tetapi, Trump telah memberikan sinyal yang semakin kuat, intervensi Washington dalam beberapa bentuk mungkin sudah dekat.

Trump mengatakan pada hari Selasa, "kita" memiliki "kendali penuh dan total atas langit di atas Iran," memuji penggunaan persenjataan buatan AS tanpa secara eksplisit menyebut Israel.


Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran
Dikutip dari Al Jazeera, berikut perkembangan terkini dalam perang Israel dan Iran:

Ledakan mengguncang Tel Aviv dan Teheran saat konflik antara Israel dan Iran berkecamuk untuk hari keenam berturut-turut.

Israel melancarkan serangan baru terhadap ibu kota Iran, Teheran, setelah mengeluarkan ancaman evakuasi bagi penduduk daerah yang dikenal sebagai Distrik 18, dekat bandara Mehrabad.

Serangan itu terjadi saat Iran meluncurkan lebih banyak rudal ke Israel, dengan ledakan dilaporkan terjadi di Tel Aviv dan pecahan peluru memicu kebakaran di tempat parkir di wilayah tengah negara itu.

Badan Tenaga Atom Internasional mengatakan serangan militer Israel terhadap kompleks nuklir Iran Natanz secara langsung menghantam pabrik pengayaan bawah tanah di sana dalam revisi penilaian awalnya.

Trump menuntut Iran untuk "menyerah tanpa syarat", dengan mengatakan, "Kami sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran."

AS juga mengerahkan lebih banyak jet tempur ke Timur Tengah, demikian menurut laporan.

Jumlah  korban tewas akibat serangan Israel terhadap Iran telah meningkat menjadi lebih dari 240 orang, termasuk 70 wanita dan anak-anak.

Lebih dari 24 orang tewas dalam serangan Iran terhadap Israel.

Sumber: Tribunnews 

Komentar