Aktivis 1998 mengancam akan menggeruduk Kantor Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) buntut pernyataan kontroversial Menteri Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal 1998 hanya rumor.
Aktivis 98, Jimmy Fajar alias Jimbong bahkan mengultimatum Fadli Zon meminta maaf secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Apabila Fadli Zon tidak meminta maaf, kami akan geruduk, kami akan kepung Kementerian Kebudayaan meminta tanggung jawab terhadap pernyataannya,” tegas Jimbong di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Juni 2025.
Jimbong mengatakan, aktivis 1998 memberikan waktu 30 hari ke depan kepada Fadli Zon untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.
"Kami minta permintaan maaf, bukan klarifikasi. Selama ini dia (Fadli Zon) kan hanya mengklarifikasi," tegasnya.
Adapun pernyataan kontroversial Fadli Zon disampaikan saat wawancara dengan salah satu media massa dan ditayangkan di YouTube pada 11 Juni 2025. Dalam tayangan tersebut, politisi Gerindra ini menyebut tidak ada bukti pemerkosaan massal pada 1998.
“Pemerkosaan massal kata siapa itu? Enggak pernah ada proof-nya. Itu adalah cerita. Kalau ada, tunjukkan, ada enggak di dalam buku sejarah itu?” kata Fadli Zon.
Sumber: rmol
Foto: Aktivis 98 Jimmy Fajar alias Jimbong (tengah)/RMOL
Artikel Terkait
Keracunan MBG Disorot Media Internasional, ABC Sebut 4000 Siswa Jadi Korban
Menteri Keuangan Purbaya: Kalau Sama Asing Agak Sebel Gue
Viral Mau Rampok Uang Negara, Harta Anggota DPRD Gorontalo Ini Ternyata Minus Rp2 Juta
Menaker Yassierli: Target 19 Juta Lapangan Kerja Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan