Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng

- Sabtu, 12 Juli 2025 | 20:20 WIB
Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng


NARASIBARU.COM -
Sebuah kereta rel listrik (KRL) menjadi sasaran aksi pelemparan saat melintas di wilayah Bogor pada Jumat (11/7/2025). Akibatnya, kaca pintu KRL itu mengalami kerusakan. 

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Bogor Ipda Eko Agus mengatakan, pelaku pelemparan juga telah diserahkan oleh pihak KAI kepada aparat kepolisian. Namun, pelaku pelemparan itu masih bestatus di bawah umur, yaitu dua orang bocah laki-laki masing-masing berusia 8 dan 10 tahun.

"Pelaku masih di bawah umur," kata dia melalui keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Eko menjelaskan, kronologi pelemparan itu bermula ketika anak-anak sedang bermain di pinggir rel kereta, sekitar Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat pukul 16.30 WIB. Ketika itu, pelaku secara iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor. 

Setelah itu, petugas KAI melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Alhasil, pelaku pelemparan itu ditemukan oleh petugas di sekitar TKP pada pukul 17.20 WIB.

"Menurut pengakuan, pelaku sedang main lempar-lemparan berdua dengan temannya," kata Eko.

Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.

Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.

"Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," kata dia. 

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut. 

“Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.

KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni. 

Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.

Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.

"Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," kata dia. 

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut. 

“Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.

KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.

Sumber: republika

Komentar