NARASIBARU.COM - Sosok saudara yang masih keluarga dengan Haji Sahroni dicurigai dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat.
Berdasarkan kesaksian kerabat dan tetangga yang tinggal di dekat rumah Sahroni, ada sosok mencurigakan sebelum warga menemukan 7 orang keluarga Sahroni meninggal dengan kondisi terkubur di rumahnya di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat.
Korban ditemukan terkubur di antara rumah walet pada Senin (1/9/2025). Mereka adalah Sahroni (75), Budi (45), lalu Euis (40), dan dua anaknya yang masih berusia 8 tahun serta bayi 8 bulan. Budi adalah anak Sahroni. Sedangkan Euis, istri Budi.
Anak angkat Sahroni dicurigai dalam kasus pembunuhan satu keluarga tewas di Indramayu. Sebelum Sahroni dan keluarganya ditemukan tewas terkubur, korban sempat bercerita akan kedatangan tamu dari Tangerang.
Sahroni bersama keluarga Budi memang tinggal di rumah tersebut, tak ada sosok lain.
Kerabat Sahroni, Ema bercerita bahwa Sahroni memiliki kerabat lain di Jakarta.
Warga sempat menghubunginya ketika hendak mendobrak pintu rumah Sahroni.
"Dobrak pintu depan, jadinya saya izin sama uwanya yang ada di Jakarta," katanya.
Semasa hidupnya kata Ema, Sahroni merupakan pribadi yang tertutup.
Ia tak pernah bercerita tentang sesuatu hal, termasuk pada kerabatnya sendiri.
"Tertutup kalau ada apa-apa tuh, masalah pinjam-pinjam gitu gak tahu," kata Ema.
Menurutnya pada hari Jumat Sahroni masih terlihat keluar.
Dia membeli makanan dengan porsi melebih jumlah anggota keluarga di rumah.
"Jumatan masih ada, sore Sabtu gak ada katanya sih. Ada tamu dari Tangerang gak tau nginep apa gak tau. Tapi dia beli ayam bakar di depan, lima. Ditanyain sama itunya (pedagang) tuh, 'buat apa banyak-banyak ?'. 'Ada teman, ada saudara datang'," kata Ema.
Kejanggalan lain datang dari orang tua Euis, menantu Sahroni.
"Ibunya Euis ngebel (menelepon) nangis, katanya mau ke Indramayu, Euis dibel gak diangkat-angkat. Tapi yang dari yang dari Tangerang udah sampai, tapi sekarang belum juga datang," katanya.
Kini muncul kecurigaan satu keluarga di Indramayu itu dibunuh oleh anak angkatnya sendiri.
"Informasi sekecil apapun atau petujuk akan kami terima kami dalami kami tindak lanjut. Namun demikian kami harap masyarakat tetap sabar tetap tenang, mudah-mudahan hasilnya cepat terungkap supaya kasus ini bisa terang-benderang bisa dapat dipertanggungjawabkan," kata Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno.
Ia membocorkan soal jejak pelaku dalam kasus kematian satu keluarga di Indramayu ini.
Menurut Tarno, ada tiga barang bukti yang mengarah pada pelaku.
"Ada barang bukti yang kami amankan, satu buah cangkul, ember kecil, satu buah seprai warna biru dimana terdapat bercak darah, dan satu buah terpal juga warna biru terdapat bercak darah juga," katanya.
Namun begitu hingga kini polisi belum juga menetapkan tersangka.
"Belum ada penetapan tersangka," katanya.
Penyidik baru memeriksa lima orang saksi untuk menangkap pelaku pembunuhan satu keluarga di Paoman Indramayu.
"Kami telah meminta keterangan beberapa orang yang kemarin dari awal sudah 5 orang yang kami mintai keterangan. Bisa bertambah sesuai dengan kepentingan untuk penyelidikan," katanya.
Menurut AKP Tarno motif pembunuhan keluarga Sahroni akan terungkap setelah hasil otopsi keluar.
"Untuk motif dan kemungkinan lainnya mudah-mudahan setelah selesai otopsi," katanya.
Sebanyak lima saksi diperiksa terkait pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengungkapkan bahwa polisi telah memeriksa lima saksi terkait peristiwa yang sangat mengejutkan publik itu.
"Untuk sampai saat ini, tim telah memeriksa lima orang atau minta keterangan dari warga sebanyak lima orang, mungkin akan selalu bertambah sesuai dengan perkembangan penyelidikan yang dilakukan," kata Tarno dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (3/9/2025).
Tarno menambahkan, dalam penyelidikan kasus ini, pihak Polres Indramayu mendapat bantuan dari Ditreskrimum Polda Jawa Barat, juga Puslabfor Mabes Polri.
Dia juga membenarkan adanya temuan mobil korban di lokasi berbeda. Terkait temuan mobil itu saat ini sedang didalami pihak kepolisian.
Diungkap Tarno, dugaan kasus pembunuhan sekeluarga diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari warga pada Senin (1/9/2025).
Berawal dari kecurigaan tetangga korban karena salah seorang anggota keluarga yang ditemukan meninggal tidak terlihat warga beberapa hari sehingga ada laporan kepada polisi.
"Karena hampir setiap hari almarhum Haji Sahroni salat di Masjid Agung, karena beberapa hari tidak kelihatan, itu yang membuat pelapor agak curiga kemudian dilaporkan ke Polsek," tuturnya.
Lantas terungkaplah bahwa Haji Sahroni sudah meninggal secara tidak wajar, terkubur di bawah pohon nangka halaman rumah.
Selanjutnya dilakukanlah penggalian yang kemudian menemukan adanya lima jenazah korban. Menurut, Tarno kondisi kelima jenazah pada saat itu sudah rusak. Diperkirakan sudah beberapa hari terkubur.
"Langsung kami bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Losarang untuk dilakukan identifikasi dan autopsi," ujarnya.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
BRUTAL! Pria Ini Jadi Korban Salah Sasaran Polisi Saat Demo Bandung: Niat Cuman Lewat, Malah Digebuk
Dugaan Motif Pembunuhan Keluarga Sahroni di Indramayu, Ada Kaitan dengan Bisnis Sarang Walet?
KontraS Terima 33 Laporan Orang Hilang Saat Demo 25-31 Agustus, Berikut Identitasnya!
Akhirnya Polda Jateng Buka Suara Soal Meninggalnya Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Ini Kronologi Versi Polisi!