Luwu Utara --- Selaku bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Utara, sekaligus pihak paling bertanggung jawab terhadap lancarnya koordinansi dan kerja sama lintas sektor dalam penanganan stunting, Bappelitbangda membuat terobosan baru dengan menghadirkan Sistem Pemantauan Intervensi Baduta dan Bumil KEK.
Sistem ini kemudian diberi nama “InGoldenAge” atau intervensi dalam masa 1000 hari pertama kehidupan. Sistem ini dapat diakses melalui handphone android dan website browser, seperti google chrome. Dalam waktu dekat, aplikasi “InGoldenAge” ini akan di-launching Bupati. Namun, sebelum resmi dilauncing, Bappelitbangda akan menyempurnakan proses bisnisnya.
“Sebelum di-launching kita sempurnakan dulu proses bisnis yang berjalan dalam aplikasi ini,” kata Kepala Bappelitbangda, Drs. H. Aspar, saat memimpin rapat penyempurnaan proses bisnis ‘InGoldenAge’, baru-baru ini di Ruang Rapat Kepala Bappelitbangda. Menurutnya, ‘InGoldenAge’ hadir untuk memastikan seluruh sasaran stunting mendapatkan intervensi setiap hari.
Sasaran yang dimaksud adalah sasaran kepada ibu hamil kurang energi kronik (Bumil KEK) dan bayi di bawah dua tahun (Baduta) pada 1000 hari pertama kehidupan, terutama pemberian makanan tambahan (PMT). Meski telah banyak aplikasi penanganan stunting yang dihadirkan oleh pemerintah pusat dan provinsi, namun aplikasi tersebut belum banyak yang menyentuh sasaran Bumil KEK dan Baduta Stunting.
“Aplikasi stunting sudah cukup banyak, sebut saja e-PPGBM Kemenkes, Webmon Kemendagri, Elsimil BKKBN, e-HWD Kemendes, dan terakhir, Inzting Pemprov Sulsel. Namun, seluruhnya belum ada yang mampu memberi kita data, apakah ‘contoh si Becce’ anak stunting serta anak dan bumil KEK lainnya di Luwu Utara sudah mengonsumsi PMT hari ini,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga