KLIKANGGARAN --- Manusia sejatinya hanya bisa merencanakan dan mendesain seperti apa masa depannya kelak. Namun, manusia tak bisa memprediksi kehidupan seperti apa yang akan dijalaninya kemudian. Semua kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memegang masa depan manusia, yang menentukan arah tujuan manusia setelah berusaha.
Itulah kemudian manusia dianjurkan untuk tidak mengenal kata menyerah dan putus asa agar impian dan ekspektasinya bukanlah fatamorgana yang hanya meninabobokan dan menjanjikan harapan. Memesona sejenak, kemudian lenyap dan tak berjejak. Manusia adalah katalisator yang menggerakkan semangat dan perjuangan untuk meraih mimpi indahnya.
Tak banyak manusia di muka bumi ini yang bisa menjelma menjadi inspirator kehidupan, yang cerita hidupnya dapat menginspirasi orang lain, sekaligus menjadi contoh bahwa sesungguhnya perjuangan itu adalah pelaksanaan kata-kata. Perjuangan yang tak hanya diucapkan, tetapi juga dilaksanakan dengan menggerakkan semua potensi yang dimilikinya.
Adalah Ramsal. Di kalangan penyuluh pertanian Luwu Utara, nama ini sudah sangat familiar. Dia adalah seorang ASN PNS Penyuluh Pertanian yang memiliki semangat juang dalam menjalankan profesinya. Semua demi kepentingan masyarakat, khususnya petani. Namun, tahukah bahwa Ramsal tak bisa sampai di titik ini, tanpa perjuangan besar dan tak mudah.
Ramsal lahir dari rahim seorang ibu yang berprofesi sebagai petani 48 tahun silam. Kehidupan pria kelahiran Salutubu Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ini sungguh tak mudah. Ia sudah menjalani kehidupan yang begitu keras saat duduk di bangku SMP pada 1988. Ia rela membantu orang tuanya dengan menjadi sopir angkot dengan rute Salutubu – Palopo.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga