KLIKANGGARAN -- Dua ledakan terjadi di kota Kerman, Iran, tempat mantan komandan Garda Revolusi Islam, Qassem Soleimani dimakamkan, Rabu (3/1/2024).
Ledakan di tempat makam Qassem Soleimani terjadi saat sedang berlangsung upacara memperingati pembunuhan komandan puncak Iran pada tahun 2020.
Media-media Iran seperti dilaporkan Sky News melaporkan, akibat ledakan tersebut, telah menewaskan lebih dari 100 orang.
Wali Kota Kerman, Saeed Tabrizi, kepada kantor berita ISNA menjelaskan dua ledakan itu terjadi di tempat terpisah dan berselang 10 menit.
Juru bicara layanan darurat Iran, Babak Yektaparast, kepada media Iran sebelumnya memberi tahu bahwa 73 orang tewas dan 170 terluka akibat ledakan tersebut.
Sementara itu, Televisi negara Iran kemudian melaporkan bahwa 103 orang tewas.
"Serangan Teroris"
Wakil gubernur Kerman, Rahman Jalali, menggambarkan ledakan sebagai "serangan teroris," demikian dilaporkan televisi negara, tanpa memberikan rincian siapa yang bisa berada di baliknya.
Kantor berita Tasnim Iran, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa "dua tas yang membawa bom meledak"dan bahwa "pelaku... kejadian ini tampaknya meledakkan bom dengan kendali jarak jauh."
Tehran memiliki musuh baik di dalam maupun di luar negeri.
Israel telah dituduh melakukan serangan drone terhadap fasilitas militer Iran, sementara kelompok ekstremis Sunni seperti Negara Islam (ISIS) telah melakukan serangan bom, seringkali terhadap target sipil, di negara mayoritas Syiah ini.
Belum ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas ledakan pada hari Rabu.
Ledakan di makam Qassem Soleimani terjadi sehari setelah wakil pemimpin Hamas, Saleh al Arouri, meninggal dalam ledakan di Beirut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
LENGKAP! Isi Pidato Habibie di MPR Saat Negara Akui Pemerkosaan Massal 98
Susi Pudjiastuti Doakan Perusak Raja Ampat Terkena Azab, Doanya Bikin Merinding!
Stefani Heidi Doko, Mahasiswi NTT Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi
Oknum Guru Agama di Pandeglang Cabuli 8 Siswi, Modus Jadi Tempat Curhat Para Korban