"Kita melibatkan para nara hubung sebanyak 90 orang yang tersebar di sejumlah desa/kelurahan maupun kecamatan se-Kabupaten Bandung. Para nara hubung itu tersebar di daerah-daerah yang rawan bencana banjir, longsor, pergerakan tanah maupun angin puting beliung," kata Uka Suska.
Untuk menggerakkan partisipasi masyarakat maupun para stakeholder, Uka Suska menyebutkan, BPBD bersinergi dengan Amatir Radio yang tergabung dalam ORARI maupun RAPI di Kabupaten Bandung.
Menurutnya, BPBD juga berkoordinasi dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung sebagai komunitas kebencanaan dan kemanusiaan.
"FPRB ini juga dilibatkan dalam setiap pelaksanaan sosialisasi potensi ancaman bencana yang melibatkan Ketua RT, RW, apartur desa dan pihak kecamatan setempat yang berada di daerah rawan bencana. Khususnya di kawasan aliran Sungai Citarum maupun anak-anak sungai," jelas Uka Suska.
Ia juga melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan perwakilan organisasi kemanusiaan.
"BPBD dalam penanganan kejadian bencana merasa terbantu dengan kehadiran para nara hubung yang tersebar di desa maupun kecamatan. Termasuk keberadaan Amatir Radio yang tergabung dalam ORARI maupun RAPI serta PMI, FPRB dan lembaga lembaga kemasyarakatan/kemanusiaan. Dimana pada tanggal 14 Februari 2024 akan berlangsung pesta demokrasi yaitu Pemilihan Umum tentu kehadiran mereka sangat dibutuhkan," tutur Uka Suska.
Ia mengungkapkan dari sejumlah komunitas maupun forum yang dilibatkan dalam antisipasi dan penanggulangan ancaman bencana alam itu, sejumlah perwakilan sempat diundang dalam kegiatan silaturahmi untuk pemantapan kesiapsiagaan dalam upaya menghadapi Pemilu 2024. "Pada pertemuan itu sekaligus dilaksanakan rapat konsolidasi, koordinasi, pembinaan, dan sinergitas dalam pengurangan risiko bencana serta penanganan bencana di Wilayah Kabupaten Bandung. Pertemuan itu dilaksanakan di Ruang Rapat BPBD Kabupaten Bandung di Soreang, Rabu 3 Januari 2024," jelas Uka Suska.
Uka Suska mengatakan dengan adanya rapat koordinasi di antara pihak itu, bisa mewaspadai lebih dini perkembangan di lapangan. "Termasuk para nara hubung bisa menginformasikan atau melaporkan berbagai potensi yang dikhawatirkan terjadi di lapangan. Kita berharap apa yang menjadi kerawanan potensi bencana alam di Kabupaten Bandung tidak terjadi dan betul-betul pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung aman dan kondusif sesuai dengan yang diharapkan masyarakat maupun pemerintah," tuturnya.**
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: idisionline.com
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga