Menurutnya, aparat kepolisian harus bertindak cepat untuk menangkap pelaku. Mispansyah khawatir, pelaku kembali berulah dan mencari korban baru.
"Aparat kepolisian selaku penyidik harus berupaya keras mencari pelaku. Kalau pelaku tidak ditemukan maka dikhawatirkan pelaku akan kembali melakukan tindak pidana serupa dengan korban lainnya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pada Selasa siang yang celaka itu, sepulang sekolah, korban diperkosa Haji C di rumahnya.
"Mulut dan wajah saya ditutupinya pakai kerudung saya," ungkap korban, Ahad (7/1) kepada Radar Banjarmasin.
Ibu korban, D (31) lalu melapor ke Polresta Banjarmasin. Namun pelaku sudah keburu kabur. "Saya berharap polisi menangkapnya dan menghukumnya," harapnya.
Korban lahir di tengah keluarga yang kurang beruntung secara ekonomi. Pekerjaan ayahnya cuma memulung sampah. Mereka tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Belakangan, Kasat Reskrim Kompol Thomas Afrian menegaskan, kasus ini tindak pidana pencabulan. Bukan kasus pemerkosaan.
"Terlapor telah kami tetapkan sebagai tersangka," ujarnya, Selasa (9/1).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanjarmasin.jawapos.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa