UKW bertema 'PWI bersama BUMN, menciptakan Wartawan Profesional dan Berakhlak' selama dua hari hingga Jumat (19/1/2024) ini merupakan ke-10 kalinya yang digelar oleh PWI DIY. Enam wartawan senior dari PWI Pusat maupun PWI DIY bertindak sebagai asesor atau tim penguji, yakni Sasongko Tedjo, Amir Machmud NS, Octo Lampito, Hudono, Susilastuti DN, dan Esti Susilarti. Di tingkat nasional, saat ini PWI memiliki 125 penguji UKW.
Pada saat yang sama, UKW yang didukung BUMN juga digelar oleh di Mataram oleh PWI Nusa Tenggara Barat. Di Yogyakarta, UKW diikuti 29 peserta, terdiri dari 5 jenjang Utama, 6 Madya, dan 18 Muda. Dua peserta dinyatakan tidak kompeten naik dari Madya ke jenjang Utama. Penyelenggaraan UKW oleh PWI DIY kali ini didukung tiga BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani. Utusan ketiga BUMN hadir pada pembukaan, masing-masing Regional Head BRI Kanwil Yogyakarta Muji Prasetyo Widodo, Supporting Manager PNM Cabang Yogyakarta Muhammad Shofa, dan Assistant Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Hendras Andri Pratama.
Muji Prasetyo Widodo mengatakan, peran pers beserta media massa sangat dibutuhkan guna memberikan edukasi kepada masyarakat. Terlebih saat ini media sudah menyajikan berita secara online. Untuk itu, insan pers dituntut semakin kreatif dan profesional dalam menyajikan berita dengan berpegang teguh etika jurnalistik, agar para wartawan berada di koridor yang tepat.
"Bagi BRI, peran teman-teman pers khususnya yang tergabung PWI sangat luar biasa, dan sangat penting dalam rangka menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang program pemerintah yang ditugaskan kepada BRI," kata Muji.
Selain itu, menurut Muji, pers juga membantu BRI dalam upaya penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam melaksanakan edukasi perbankan, literasi keuangan, serta jasa perbankan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Menelusuri Gang Estetik dan Bersejarah di Kotagede Jogja, Tempatnya Instagramable Banget
Utusan BUMN yang lain, Muhammad Shofa berharap, sinergi bersama PT PNM khususnya bisa terwujud dengan terciptanya wartawan profesional melalui UKW. Wartawan memiliki standar untuk mengukur praktik kemampuan di lapangan, sehingga UKW tentu menciptakan wartawan profesional, khususnya di Yogyakarta.
"Di tengah arus perkembangan platform digital dan media sosial, wartawan tetap dituntut untuk berperilaku profesional dengan memegang prinsip-prinsip jurnalistik, seperti menyampaikan kebenaran, 'cover bothside', verifikasi, akurasi, independensi, dan keberpihakan kepada kepentingan publik," kata Shofa yang juga menginginkan dari UKW ini wartawan menjadi unggul, yakni profesional, independen, dan berakhlak baik.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga