Afif Tewas Diduga Dianiaya Polisi Alami Paru Robek dan Rusuk Patah, Polisi Kekeuh karena Batu

- Senin, 24 Juni 2024 | 13:45 WIB
Afif Tewas Diduga Dianiaya Polisi Alami Paru Robek dan Rusuk Patah, Polisi Kekeuh karena Batu


Adapun hasil autopsi Afif Maulana menunjukkan kondisi tubuh siswa SMP tersebut mengalami paru-paru robek dan tulang rusuk patah serta banyaknya luka di tubuh.


Mengenai luka di sekujur tubuh saat ditemukan tewas di Sungai Batang Kuranji Padang, pihak kepolisian kekeuh karena batu.


Seperti diketahui, keluarga meyakini bahwa Afif Maulana  tewas akibat dianiaya polisi yang saat itu berpatroli untuk membubarkan tawuran di Jembatan Batang Kuranji, Jalan By Pass KM 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.


Namun begitu polisi berkukuh bahwa penyebab Afif Maulana tewas akibat lompat ke sungai dangkal.


Paman Afif Maulana, Riki Maulana menerangkan bahwa terdapat luka memar pada bagian rusuk kiri korban.


"Ininya (rusuk kiri) merah, kayak dipukul, memar semua. Hasil otopsinya belum ada," kata Riki.


Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani menerangkan ditemukan banyak luka di sekujur tubuh Afif Maulana.


"Banyak luka di sekujur tubuh, punggung, telinganya berdarah, pergelang siku penuh lebam," kata Indira Suryani.


Menurutnya, luka yang terdapat di tubuh Afif Maulana di antaranya :


  • Luka lebam di bagian pinggang sebelah kiri,
  • Luka lebam di bagian punggung,
  • Luka lebam di bagian pergelangan tangan dan siku,
  • Pipi kiri membiru,
  • Luka yang mengeluarkan darah di kepala bagian belakang dekat telinga.


Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono berkukuh bahwa luka lebam pada jasad Afif Maulana diakibatkan benturan batu saat korban lompat untuk menghindari kejaran polisi.


"Di situ bebatuan karena sungai dangkal. Memang ada lebam diduga benturan batu saat Afif melompat dari ketinggian 75 meter," katanya.


Selain itu lebam pada jasad Afif Maulana pun diakibatkan timbul dari proses pembusukan mayat.


"Saat visum sebelum otopsi itu lebam mayat karena diduga beberapa jam korban ini meninggal," kata Irjen Pol Suharyono.


Ia menduga luka lebam tersebut akibat dari Afif Maulana melompat dari jembatan ke sungai dengan ketinggian 75 meter.


"Kami masih mendalami penyebab luka itu. Predisksi awal itu adalah terjadi benturan benda-benda, jatuhnya di batu-batu di sungai dangkal dan lebam mayat setelah meninggal," katanya.


Dugaan Afif Maulana melompat ke sungai muncul berdasar kesaksian Aditya, teman yang membonceng korban.


Kata Irjen Pol Suharyono, Afif Maulana sempat mengajak Aditya untuk melompat ke sungai.


"Afif mengajak Aditya mencebur ke sungai, tetapi Aditya tidak mau melakukan itu. Kami memeriksa Aditya, dia tidak melihat lagi Afif Maulana setelah mengajak sama-sama ke sungai," katanya.


Irjen Pol Suharyono membantah bahwa Afif Maulana tewas akibat disiksa anggota polisi yang membubarkan tawuran antar 4 geng di Padang.


"Tidak ada satu saksi pun yang melihat Afif dianiaya polisi. Karena satu-satunya saksi itu adalah Aditya, sudah berulang kali kami periksa tidak pernah melihat Afif Maulana," katanya.


Menurutnya saat polisi membawa 18 orang yang diduga hendak tawuran, polisi sama sekali tidak mengepung Afif Maulana.


"Sedangkan polisi sudah mengamankan barang bukti kemudian membawa tersangka lain, tidak ada yang mengerumi korban," kata Irjen Pol Suharyono.


Sedangkan dalam kesaksian Aditya, dia ditendang anggota Sabhara Polda Sumbar saat membonceng Afif Maulana.


Mereka terjatuh dari motor di Jembatan Kuranji.


Kemudian, Aditya dan Afif Maulana dipisahkan.


Ketika dibawa ke Polsek, Aditya mengaku melihat Afif Maulana dikepung polisi yang memegang kayu rotan.


Saat itulah Aditya terakhir kali melihat Afif Maulana.


Sebelumnya hasil autopsi korban Afif mengalami luka di sejumlah anggota tubuhnya.


Tak hanya itu, paru-parunya juga robek dan terdapat enam tulang rusuknya yang patah.


Diduga aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku tergolong sadis.


Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani mengungkapkan, korban AM diduga meninggal karena dianiaya oleh anggota polisi.



Halaman:

Komentar