“Bahkan di menit ke-10, AA mengatakan, ‘Baru kemarin saya makan siang bareng’,” ungkap Roy Suryo, mengutip pernyataan Andi di acara tersebut.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut soal isi pembicaraan dalam makan siang tersebut, menurut Roy Suryo, Andi justru menghindar.
Karena itu, Roy Suryo mendesak Polri untuk bergerak cepat dan tidak hanya fokus pada pelapor yang menurutnya tidak memiliki legal standing yang jelas.
“Kesimpulannya, seharusnya Polri gerak cepat memeriksa, minimal mengklarifikasi nama-nama yang disebut Beathor Suryadi,” kata Roy Suryo.
Sebelumnya, Beathor Suryadi mengatakan bahwa ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat menjelang pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.
Beathor juga mengungkap pencetakan ulang ijazah Jokowi direncanakan dalam sebuah pertemuan antara tim Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta.
Dari pihak Solo, ada tiga orang, David, Anggit, dan Widodo. Sementara, kader PDIP DKI Jakarta, di antaranya Denny Iskandar, Indra, dan Yulianto.
“Yang benar-benar tahu asal-usul ijazah itu hanya Denny dan Widodo,” kata Beathor.
Dalam wawancara di sebuah stasiun televisi swasta, Beathor menyebut sejumlah nama yang pernah melihat ijazah Jokowi, di antaranya Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2024 Prasetyo Edi Marsudi, mantan Ketua KPU DKI Jakarta Juri Ardiantoro, dan mantan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra M Syarif.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Profil Pewaris Djarum Victor Rachmat Hartono yang Terseret Dugaan Korupsi Pajak
Ogah Halalkan Thrifting Purbaya: Kalau Ganja Bayar Pajak Apa Jadi Legal?
Arsul Sani dan Jokowi Memang Beda Kelas dalam Urusan Ijazah
Keraguan Publik atas Ijazah Jokowi Terus Meningkat