NARASIBARU.COM - Hadir dalam diskusi 'Rakyat Bersuara' I News TV, Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, menyebut bahwa masih ada yang ditutupi dari keterangan Widodo.
Dikatakan Rismon, pihak Kepolisian mestinya peka terhadap ruang yang telah terbuka untuk mendalami dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.
"Saya kira beliau sangat hati-hati yah, seperti menutupi sesuatu. Oleh karena itu, Bareskrim harusnya progresif," ujar Rismon, Rabu (2/7/2025).
Menurut Rismon, tugasnya sebagai peneliti telah selesai dengan menegaskan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi yang diunggah kader PSI, Dian Sandi Utama, di cuitannya adalah palsu.
"Kita telah membuktikan ijazah dan skripsi Jokowi palsu. Harusnya Bareskrim mengambil keterangan dari Widodo, David, Anggit, Deni Iskandar, Beathor Suryadi," sebutnya.
Jika pihak Kepolisian serius mendalami perkara tersebut, kata Rismon, masih banyak nama yang bisa diambil keterangannya.
"Belum lagi yang lainnya yang disebutkan bang Beathor sehingga keterangannya itu bisa menjadi dasar melakukan penyelidikan," ucapnya.
Kembali ke pernyataan Widodo yang juga dihadirkan dalam diskusi tersebut, Rismon menarik benang merahnya ketika ia tidak berani membantah pernyataan Beathor Suryadi.
"Jadi pak Widodo tadi malam itu kan sangat hati-hati dan hanya menyebutkan beliau adalah bendahara pemenangan Jokowi di pencalonan Jokowi 2012," Rismon menuturkan.
Hanya saja, Widodo membantah berkoordinasi dengan Deni Iskandar dalam memalsukan sepuluh dokumen yang disebutkan Beathor Suryadi.
"Silakan (Kepolisian) untuk menginvestigasi siapa dan di mana itu dipalsukan dan pihak mana yang memalsukan. Ini kan berkesesuaian dengan penelitian kami," tambahnya.
Ditegaskan Rismon, hasil penelitian telah menyimpulkan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi memang patut diragukan keasliannya.
"Penelitian kami menyimpulkan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi palsu. Sementara di mana dan siapa yang memalsukan itu belum ditindaklanjuti," cetusnya.
Rismon menyayangkan langkah aparat penegak hukum karena sejauh ini hanya fokus pada dugaan penghasutan, kebencian, dan seterusnya.
"Justru yang ditindaklanjuti adalah penghasutan lah, menyebarkan berita bohong, kebencian, fitnah, dan lain-lain yang jauh dari esensi untuk menguji keotentikan dari ijazah dari Jokowi," kuncinya.
👇👇
[FULL VIDEO]
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Doakan Prabowo Panjang Usia, Fachrul Razi: Jangan Sampai Kita Dipimpin Bocah Tamatan SMP Yang Mental dan Moralnya Gak Jelas!
Beda Adab Dedi Mulyadi Salaman dengan Gibran dan Prabowo Jadi Gunjingan, Diduga Punya Rencana Jahat Ini!
Doakan Prabowo Panjang Usia, Fachrul Razi: Kalau Terjadi Apa-Apa dengan Beliau, Kita Dipimpin Tamatan SMP
Surat Pemakzulan Gibran Tak Direspons, Forum Purnawirawan TNI Siapkan Kekuatan Duduki MPR