NARASIBARU.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi penugasan khusus Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka oleh Presiden RI Prabowo Subianto ke Papua.
Adapun penugasan khusus tersebut sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra dalam acara Launching Laporan Tahunan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Tahun 2024, Rabu (2/7/2025).
Anak sulung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mendapat tugas untuk mempercepat pembangunan di Papua didasarkan pada ketentuan Pasal 68A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
Terkait penugasan khusus ke Papua tersebut, Rocky Gerung menilai, memang sudah seharusnya, agar publik bisa melihat dan mengingat kapasitas yang Gibran miliki.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Kamis (10/7/2025).
"Memang harus ada tugas khusus pada Pak Wapres, supaya ada yang akan diingat orang tentang kapasitas Pak Gibran," jelas Rocky.
"Kan kita tahu, misalnya Pak Jusuf Kalla sebagai wapres selalu punya keahlian di bidang negosiasi perdamaian," tambahnya.
"Jadi Pak Gibran juga sebagai pemimpin negara memerlukan keahlian khusus atau fungsi-fungsi khusus," lanjutnya.
Daripada Pamer Aura Farming
Rocky melanjutkan, dengan penugasan khusus, Gibran bisa mempelajari keterampilan khusus sebagai Wakil Presiden, terutama untuk mengatasi berbagai masalah di Papua.
Misalnya, kondisi politik setempat, ketegangan sosial yang bersumber pada perselisihan historis, masalah hak asasi manusia (HAM), masalah lingkungan hidup, hingga posisi geopolitik Papua di Pasifik.
Jika Gibran bisa membaca rentetan permasalahan itu, Rocky Gerung menilai, Mantan Wali Kota Solo tersebut bisa mendapat 'sertifikat' pengakuan publik terhadap apa yang bisa ia lakukan sebagai wakil presiden.
Kata eks dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu, Gibran juga bisa mempelajari politik internasional jika bertugas di Papua, mengingat lokasi pulau tersebut sangat strategis.
Terlebih, ia menyebut ada ketegangan Australia dan Indonesia, serta basis angkatan laut Amerika Serikat (AS) di negara bagian Darwin.
Menurut Rocky Gerung, jika bisa mengatasi permasalahan di Papua, maka itu layak dijadikan unjuk gigi bagi Gibran, alih-alih memamerkan tren kekinian seperti Aura Farming atau kegiatan memotong tebu.
"Nah, semua itu diperlukan untuk memastikan bahwa ada seseorang wakil presiden yang punya kemampuan khusus atau kemampuan unik," ujar Rocky.
"Dengan cara itu, Gibran bisa pamerkan lagi keahlian dia itu, daripada pamer-pamerin sesuatu yang soal motong tebu lah, soal aura beternak, aura farming segala macam itu," lanjutnya.
Ada yang Skeptis karena Kapasitas Gibran
Selanjutnya, Rocky Gerung menyoroti adanya kesan skeptis dan sinis terhadap keputusan Prabowo yang menugaskan Gibran ke Papua.
Menurutnya, hal itu lebih disebabkan oleh keraguan terhadap kapasitas Gibran Rakabuming Raka, bukan keputusan Prabowo.
"Banyak yang skeptis dan sinis memang dengan keputusan Presiden Prabowo. Itu bukan kepada keputusannya, tapi lebih karena kapasitas Gibran-nya," ujarnya.
Papua Tempat Terbaik untuk Menguji Kapasitas Gibran
Rocky Gerung menilai, Wakil Presiden RI -dalam hal ini Gibran Rakabuming Raka- sudah menjadi sosok yang tepat untuk menjadi mediator permasalahan HAM di Papua, bukan menteri, apalagi presiden.
Akademisi kelahiran Manado, Sulawesi Utara 20 Januari 1959 ini juga menyebut, Papua adalah tempat terbaik untuk menguji kemampuan dan kepemimpinan.
"Sudah betul kalau Pak Gibran sebagai orang kedua RI ada di Papua dan ya belajar berdiplomasi di situ," papar Rocky Gerung.
"Kemampuan seseorang mesti diuji. Nah, Papua adalah tempat terbaik untuk menguji kepemimpinan, kesabaran, ketekunan, dan terutama pengetahuan," tandasnya.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Gibran Ditugaskan ke Papua, Rocky Gerung Dukung: Biar Kapasitasnya Meningkat, Jangan Cuma Bisa Motong Tebu Aja!
Silfester Matutina Hina Eks Danjen Kopassus, Anak Buah Serang Balik: Biasa Kalau Ternak Mulyono Kan Begitu!
Habiburokhman Minta Forum Purnawirawan Setop Desak Pemakzulan Gibran: Hormati Hasil Pemilu Ya
Ada Suatu Keputusan yang Lebih Besar di Balik tak Jadinya Gibran Berkantor di Papua