NARASIBARU.COM - Keberhasilan Joko Wiidodo menjadi Presiden Ketujuh Indonesia, tidak bisa sepenuhnya lepas dari berbagai bentuk praktik manipulasi kolektif.
Selain mengandalkan sisi lugu yang dipoles dengan sepuhan kemanusiaan, melesatnya karier Joko Widodo juga tidak lepas dari berbagai dampak konstelasi politik.
Pernyataan terkait perjalanan karier politik Joko Widodo tersebut, merupakan pandangan yang disampaikan oleh Roy Suryo.
Disampaikan saat menjadi narasumber di sebuah siniar, Roy mengingat Jokowi sebagai salah satu penyebab munculnya istilah lain dalam pembuatan proyek mobil nasional.
Proyek perancangan mobil nasional bertajuk Esemka, menurut Roy sebagai salah satu penggagas sedianya merupakan kompetisi bergengsi bagi pelajar SMK.
Berdasarkan hasil seleksi yang sudah dilakukan sebelumnya, Kiat SMK berhasil terpilih karena memiliki desain dan karoseri yang saat itu terbilang cukup mumpuni.
Menggandeng Pemilik Bengkel mobil bernama Sukiat, desain rancangan yang dibuat pelajar SMK asal Solo berhasil menjadi kelompok paling diandalkan.
Dalam prosesnya, hasil rancangan yang dilakukan oleh para pelajar pemenang rancangan embrio mobil nasional justru mengalami devaluasi secara politik atau disingkirkan.
Berkat dukungan dari banyak media yang terbilang masif, program Esemka yang dianggap diprakarsai Walikota Solo mulai mengalami publikasi.
“Pak Jokowi sukses menumpang, karena kemudian namanya dikenal sebagai Walikota paling sukses di seluruh dunia,” ungkap Roy.
Salah satu sosok penting dalam program yang diikuti oleh para pelajar berbakat asal Solo dan mengalami peristiwa mengenaskan menurut Roy adalah Sukyiat.
Sempat terjadi perseteruan menyangkut proyek mobil SMK, Roy sempat terkejut setelah bengkel mobil milik Sukiyat tanpa sebab jelas mengalami kebakaran.
Tidak berbeda jauh dengan kondisi Pasar Pramuka yang terbakar usai diduga menghasilkan ijazah palsu, hal serupa menurut Roy pernah lebih dulu dialami sebelumnya oleh Sukiyat.
Mobil rakitan pelajar SMK, menurut Roy yang sempat menjadi salah satu Test Driver saat menuju ke Jakarta untuk dipamerkan; memiliki potensi besar bagi Indonesia.
“Orang bilang yang mengendarai mobil SMK waktu dibawa ke Jakarta itu FX Rudi dan Jokowi, sebenarnya saya dengan Pak Rudi,” ungkap Roy.
Sebagaimana dengan Tom Lembong yang menjadi pembuat pidato Jokowi, saat peresmian mobil SMK Roy mengaku melakukan hal serupa.
Mobil rakitan pelajar SMK yang kemudian diubah Jokowi secara sepihak dengan mobil buatan China, menurut Roy merupakan penghianatan pertamanya.
Karena itu sebagai salah satu orang yang banyak terlibat dalam perjalanan karier Jokowi, Roy menganggap arah sejarah akibat praktik manipulasi perlu diubah. ***
Sumber: ayojakarta
Artikel Terkait
Aria Bima: Rakyat Tak Perlu Keluh Kesah Jokowi soal Ijazah Palsu
Politikus PDIP: Jokowi Jangan Bikin Bingung Publik dengan Narasi Tak Jelas
Politikus PDIP Peringatkan Jokowi Tak Perkeruh Kondisi Bangsa
Rocky Gerung Yakin Gibran Bakal Betah Ngantor di Papua: Asal Ada Tamiya, Aman!