[INFO] Buku Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Akan Segera Rilis, Roy Suryo: Ini Kado Kemerdekaan!

- Selasa, 05 Agustus 2025 | 02:15 WIB
[INFO] Buku Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Akan Segera Rilis, Roy Suryo: Ini Kado Kemerdekaan!




NARASIBARU.COM - Ternyata langkah Roy Suryo Cs makin melaju. 


Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu bersama dua rekannya, Rismon Hasiholan Sianipar dan Tifauzia Tyassuma bakal menerbitkan buku seputar ijazah palsu milik Jokowi.


Ketiganya berencana merilis karya tulis berjudul White Papers Jokowi yang memuat rangkaian data, analisis, dan argumentasi mereka terkait dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI tersebut. 


Tifauzia menyebut, peluncuran buku akan dilakukan tepat pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. 


“Kami ingin momentum ini menjadi hadiah kebenaran untuk bangsa,” ujarnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025).


Roy Suryo menegaskan, meski pengerjaan buku masih berlangsung, pihaknya optimistis seluruh materi akan rampung sebelum pertengahan bulan ini. 


Ia mengatakan format buku akan disusun layaknya jurnal ilmiah, dilengkapi dokumen dan analisis yang menurut mereka dapat menguatkan tudingan bahwa ijazah Jokowi tidak asli. 


“Kami tidak asal bicara. Semua akan kami sajikan dengan bukti,” kata Roy.


Ia juga menantang pihak-pihak yang ingin membantah isi buku tersebut agar melakukannya dalam bentuk karya tulis serupa. 


“Kalau mau membantah, jawab dengan buku. Jangan dengan jalur hukum yang arahnya tidak jelas,” tegasnya.


Isu keaslian ijazah Jokowi memang belum mereda. 


Bahkan, narasi ini sempat menyeret Partai Demokrat setelah Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, mengaitkan warna biru yang ia kenakan di sebuah acara TV dengan partai politik tertentu. 


Pernyataan itu disambut komentar dari Silfester Matutina, relawan Jokowi, yang menuding warna biru identik dengan partai berlambang bintang mercy.


Hinca Pandjaitan, politisi Partai Demokrat, buru-buru membantah tudingan tersebut. 


Ia menegaskan partainya tidak terlibat sedikit pun dalam gerakan yang dilancarkan Roy Suryo dan rekan-rekannya. 


“Itu murni tanggung jawab pribadi Roy Suryo. Demokrat sama sekali tidak mau terseret,” ucapnya.


Sejak Juli lalu, Roy Suryo telah membeberkan hasil analisis teknis yang ia klaim menunjukkan kejanggalan pada ijazah Jokowi. 


Menggunakan metode error level analysis (ELA) dan face recognition, ia mengklaim menemukan perbedaan signifikan antara ijazah Jokowi dengan dokumen sejenis yang diterbitkan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada periode yang sama. 


Salah satu poin yang disorot adalah gelar Profesor yang tercantum di nama Dekan Fakultas Kehutanan UGM saat itu, Achmad Sumitro, yang menurut Roy baru resmi disandang pada 1986, setahun setelah ijazah Jokowi diterbitkan.


Analisis ini dibawa Roy bersama Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Bareskrim Polri melalui gelar perkara khusus pada 9 Juli 2025. 


Agenda tersebut sebelumnya sempat tertunda atas permintaan TPUA yang ingin menghadirkan sejumlah pihak, seperti Komnas HAM dan DPR, untuk turut menyaksikan jalannya proses.


TPUA berpendapat, penyelidikan sebelumnya yang menyimpulkan ijazah Jokowi asli tidak memenuhi prosedur hukum yang semestinya. 


Mereka mendesak Bareskrim membuka kembali perkara ini dengan melibatkan pemeriksa independen. 


“Kami menilai gelar perkara yang lalu cacat hukum,” kata Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadilah.


Jika tak ada aral melintang, buku White Papers Jokowi akan menjadi rangkuman lengkap seluruh argumentasi, bukti, dan perdebatan panjang yang hingga kini masih memicu polemik di ruang publik.

  

Sumber: JogloSemar

Komentar