NARASIBARU.COM - Relawan Presiden RI ke-7, Joko Widodo yang tergabung dalam Sedulur Jokowi meminta Presiden Prabowo masukkan Paiman Raharjo masuk dalam Kabinet Merah Putih.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @jakarta.infoo seorang relawan menyampaikan alasannya.
Dia mengatakan, perjuangan para relawan Jokowi yang dipimpin Paiman Raharjo sudah banyak dalam pemenangan Prabowo sebagai Presiden.
"Kami para srikandi-srikandi Jokowi meminta dan memohon kepada Presiden Prabowo untuk mempertimbangkan para relawan Jokowi untuk masuk dalam kabinet esaple Merah Putih," ujar seorang relawan dalam video, mengutip Jumat 19 September 2025.
"Karena perjuangan para relawan sedulur Jokowi sangat banyak ya, memperjuangan untuk Pilpres-nya. Saya mohon untuk salah satunya adalah Ketum Sedulur Jokowi, bapak Profesor Paiman Raharjo," imbuhnya.
Mereka menyebut, Paiman merupakan orang yang sangat amanah mengemban jabatan saat menjabat wakil menteri.
Di akhir video mereka menyatakan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Sebagai informasi, nama Paiman Raharjo ramai disebut jadi pembuat ijazah palsu Jokowi.
Eks Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) itu pun langsung mengklarifikasi terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus ijazah palsu Jokowi.
Dalam pesan video yang dikirimkan ke redaksi, Paiman menyampaikan, sesuai penjelasan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Jokowi sah lulusan dari kampus tersebut.
"Terkait tuduhan ijazah palsu yang dibuat di Pramuka Pojok Matraman, itu bisa saya pastikan itu tidak benar," ujar Paiman, Senin 23 Juni 2025.
Kirim Pesan Intimidatif
Paiman Raharjo disebut mengirimkan pesan bernuansa intimidatif kepada pemerhati telematika Roy Suryo melalui aplikasi WhatsApp.
Pesan tersebut dikirim pada 6 Mei 2025, dan berisi permintaan agar Roy Suryo menghentikan tuduhan terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.
Dalam pesannya, Paiman juga disebut meminta Roy untuk menyampaikan permintaan maaf, dan menyatakan bahwa tuduhan itu merupakan bentuk kriminalisasi, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan.
Tak hanya itu, Paiman dalam pesannya juga menyebut bahwa Jokowi merasa sakit hati karena “harga dirinya diinjak-injak”, pernyataan yang kini menuai reaksi karena dianggap sebagai bentuk tekanan terhadap kebebasan berekspresi dan kritik.
“Nada pesan yang dikirim Paiman menunjukkan kecenderungan intimidatif dan manipulatif, untuk menekan upaya pengungkapan kebenaran soal dugaan ijazah palsu,” kata Sri Radjasa MBA, pemerhati intelijen yang mengungkap hal ini dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 23 Juni 2025.
Dituding Miliki Koneksi ke Percetakan di Pramuka
Sri Radjasa juga menyoroti rekam jejak masa lalu Paiman Raharjo, yang disebut-sebut pernah memiliki kios percetakan di kawasan Pasar Jalan Pramuka, Jakarta Timur, antara tahun 2011 hingga 2014. Informasi ini diperoleh dari sejumlah pengakuan pelaku usaha percetakan di wilayah tersebut.
Beathor Suryadi, kader senior PDIP, sebelumnya menyebut bahwa dokumen ijazah Jokowi diduga dicetak di kawasan Pramuka, merujuk pada keberadaan tempat-tempat percetakan yang menjadi sorotan dalam polemik ini.
Meski demikian, hingga kini tidak ada bukti hukum yang secara langsung mengaitkan Paiman dengan proses pencetakan ijazah yang diduga tidak otentik tersebut.
Pernyataan Paiman Perlu Dipertanggungjawabkan
Dalam pesannya kepada Roy, Paiman juga mengklaim pernah melihat ijazah asli Jokowi, dan menyebut dokumen tersebut sama dengan yang lainnya. Pernyataan ini, menurut Sri Radjasa, harus dapat dibuktikan secara hukum.
“Jika Paiman benar-benar telah melihat dokumen asli, maka ia memiliki kewajiban hukum untuk membuktikan keasliannya, terutama di tengah keraguan publik yang kian menguat,” tambahnya.
Said Didu Singgung Dugaan Keterlibatan Paiman Raharjo
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu juga mengungkap dugaan keterlibatan Paiman.
Dia menuliskan kalimat seorang profesor yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri dan kini menjadi rektor universitas, dalam kasus dugaan ijazah palsu milik Jokowi.
Pernyataan tersebut disampaikan Said Didu melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @msaid_didu, pada Senin, 23 Juni 2025.
“Saya dapat info dari Pak Roy Suryo bahwa ada Profesor mantan Wamen yang saat ini masih Rektor patut diduga sebagai salah satu otak pembuatan ijazah Mulyono dari Universitas Pojok Pramuka,” tulis Said Didu.
Istilah “Universitas Pojok Pramuka” merujuk pada dugaan percetakan ijazah palsu di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.***
Sumber: konteks
Artikel Terkait
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung Pemerintahan Prabowo, Posisi Apa?
Seskab Rasa Wapres, Teddy Kawal Komunikasi Pemerintahan Prabowo Yang Tak Dikuasai Gibran
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode
PANAS! Saling Sindir Menkeu Purbaya vs Rocky Gerung, Simak Pernyataan Menohok Mereka