NARASIBARU.COM - Peta politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 mulai menunjukkan riak tak terduga.
Di saat Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) secara tegas memerintahkan seluruh barisan relawannya untuk mengamankan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hingga dua periode, sebuah manuver mengejutkan datang dari lingkaran loyalis Prabowo sendiri.
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo (GCP), Kurniawan, memberikan sinyal bahwa loyalitas mereka memiliki batas.
Meskipun siap mati-matian mendukung Prabowo Subianto untuk masa jabatan kedua, GCP secara eksplisit menyatakan bahwa sosok Gibran Rakabuming Raka bukanlah harga mati sebagai calon wakil presiden pendamping.
Pernyataan ini menjadi pukulan telak bagi narasi soliditas koalisi yang sedang dibangun.
Saat ditemui usai acara Apel Kebangsaan di Jakarta Timur, Sabtu (20/9/2025), Kurniawan awalnya menegaskan komitmennya pada Prabowo.
"Dua periode kalau Pak Prabowo tetap dipercaya kepada masyarakat, kita akan pilih dia," ujar Kurniawan.
Namun, suasana berubah ketika pertanyaan mengerucut pada sosok wakil presiden.
Saat didesak apakah dukungan juga berlaku untuk siapa pun wakil yang mendampingi Prabowo, ia menjawab tegas, "kami akan mendukung."
Poin krusialnya adalah saat ditanya apakah figur wakilnya harus sama seperti saat ini.
Jawaban Kurniawan singkat, lugas, dan penuh makna politik.
"Tidak harus yang sekarang pun nggak ada masalah," ucapnya.
Loyalitas Tunggal Hanya untuk Prabowo
Kurniawan menjelaskan bahwa prinsip dasar GCP adalah loyalitas mutlak yang ditujukan hanya kepada figur Prabowo Subianto, bukan pada paket kepemimpinannya.
Bagi mereka, keputusan mengenai siapa yang akan menjadi pendamping di kontestasi berikutnya adalah hak prerogatif penuh milik Prabowo, dan masyarakatlah yang pada akhirnya akan menjadi penentu.
"Karena yang menentukan pilihan itu masyarakat itu sendiri. Kita tawarkan A kalau masyarakat mendukung B, silahkan saja masyarakat. Tapi intinya, kita ini adalah loyalisnya Prabowo Subianto. Masalah Pak Prabowo nanti akan bergandengan tangan dengan siapa Itu hak prerogatifnya Pak Prabowo," pungkasnya.
Sikap GCP ini kontras 180 derajat dengan arahan yang baru saja ditegaskan oleh Jokowi.
Sebelumnya, pada Jumat (19/9/2025), Jokowi mengonfirmasi klaim relawan Bara JP bahwa ada perintah untuk mendukung Prabowo-Gibran selama dua periode.
Ditemui di kediamannya di Solo, Jokowi tidak hanya membenarkan, tetapi juga menekankan bahwa instruksi tersebut bukanlah hal baru.
Ia menggunakan kata "perintah", sebuah diksi kuat yang mengindikasikan arahan wajib bagi seluruh organ relawan pendukungnya.
"Sejak awal, saya sampaikan kepada seluruh relawan untuk itu (mendukung Prabowo-Gibran dua periode)," kata Jokowi.
Penegasan dari Jokowi ini adalah manuver untuk mengunci soliditas dukungan bagi pemerintahan saat ini hingga akhir masa jabatan kedua.
Namun, dengan adanya pernyataan dari loyalis Prabowo, publik kini melihat adanya potensi perbedaan agenda politik antara kubu Jokowi dan lingkaran inti Prabowo sendiri menjelang 2029.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
TELAK! Roy Suryo Beberkan Bukti-Bukti Kebohongan Ijazah Gibran
Pegiat Medsos: Jokowi Lebih Rakus Dari Ken Arok, Fir’aun Pun Usap Dada Lihat Dia!
INFO! Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran Rawan Scam dan Potensial Fake
Said Didu Ungkap Prabowo Kini Dalam Tekanan: Sudah Dua Kali Jokowi Mengancam