Pendidikan Anies untuk meraih gelar master dan Phd, tutur Refly, dilakukan dalam proses belajar sebagai fokus utamanya. Sementara untuk Ganjar menempuh pendidikan master sejalan dengan pekerjaannya sebagai anggota DPR.
"Kalau Anies kan, dia master dan PhD-nya memang benar-benar dalam proses belajar, di mana in person dia hadir di dalam proses pendidikan di Amerika Serikat dan nggak mungkin diwakil-wakilkan atau misalnya tugas dibuatin dan lain sebagainya," terangnya.
"Dibandingkan pendidikan dalam negeri yang kadang-kadang dicapai sambil nyambi kerja, kalau Ganjar Bisa sambil nyambi anggota DPR tiba-tiba wes jadi master," ucapnya, menambahkan.
Lebih lanjut pakar hukum tata negara itu meyakini bahwa penjelasannya tidak untuk membandingkan kualitas pendidikan dalam dan luar negeri. Namun tetap faktanya pendidikan di luar Indonesia masih jauh lebih baik karena sejumlah alasan.
"Bukan berarti saya mengatakan pendidikan luar negeri itu lebih baik, tidak, soalnya sederhana saja pendidikan luar negeri itu memberikan kita lebih banyak waktu untuk membaca dan menulis," pungkas dia.
Sumber: suara
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD