“Ini saya yakin punya maksud politik yang cukup misterius,” ungkapnya.
Kemudian, ia mengatakan bahwa dengan masuknya bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan harus diwaspadai dengan betul-betul.
“Andai kata nanti politik ekonomi bahkan Han-kam kita sudah dikuasai China berkat politik Jokowi maka seperti Rusia yang melakukan rusifikasi etnik-etnik,” ucapnya.
Menurutnya, pemaksaan pemakaian bahasa Mandarin di Indonesia itu sebagai upaya untuk Chinaisasi.
“Ini kekhawatiran yang real, bukan mengada-ada,” pungkasnya.
Sumber: populis
Artikel Terkait
Jokowi Bukan Siapa-Siapa Lagi Usai Satu Tahun Lengser
Sangat Wajar Rakyat Menuntut Pertanggungjawaban Jokowi
Profil Pewaris Djarum Victor Rachmat Hartono yang Terseret Dugaan Korupsi Pajak
Ogah Halalkan Thrifting Purbaya: Kalau Ganja Bayar Pajak Apa Jadi Legal?