"Ya pasti rusak (demokrasi)," ujar Lucius kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/8).
Dia menjelaskan, demokrasi memberikan peluang kepada seluruh warga negara menjadi kontestan pemilu.
Tetapi menurut Lucius, fenomena keluarga Hary Tanoe nyaleg merupakan tanda menguatnya politik kekerabatan dalam kontestasi Pileg 2024.
"Karena hampir pasti itu dengan mudah kemudian akan memelihara tata kelola pemerintahan yang busuk seperti korupsi. Tentu praktek korupsi akan dengan mudah mengakar pada sistem politik, di mana dinasti politik itu berkuasa," tuturnya.
"Jadi saya kira, kenapa partai cenderung untuk merekrut keluarganya, kerabat mereka menjadi caleg? Ya untuk kepentingan itu," demikian Lucius menambahkan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati