"Jadi percakapan itu bukan antara pribadi satu orang, misalnya dari koalisi ini dengan partai lain, kita bahas bersama-sama," sambungnya.
Lanjut Anies, apabila ada partai yang hendak bergabung, akan dibahas bersama di KPP. Pun soal nama paslon baru akan dapat dibahas oleh partai yang sudah berada dalam koalisi.
"Jadi bila ada aspirasi untuk bergabung dengan maka KPP tentu akan dibahas bersama-sama dan tentu jika kita berbicara tentang wakil, pasangan, itu adalah bagian dari koalisi," jelasnya.
Dengan demikian, Anies menilai akan sulit apabila membicarakan sosok yang figurnya berada di luar koalisi.
"Jadi yang menjadi bagian dari koalisi, itu di situ kita bahas bersama-sama, tapi kalau tidak menjadi bagian dari koalisi, rasanya sulit ada percakapan itu," ujar dia.
Adanya harapan Ganjar dan Anies bersatu sebelumnya disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada. Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," kata Said kepada wartawan, Senin (21/8).
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh