"Bagaimana Parikesit yang adalah generasi cucu dari Amarta yang memenangkan perang Baratayuda. Beliau adalah cucunya Arjuna, putranya Abimanyu Angka Wijaya dengan istri beliau Dewi Utari. Parikesit adalah generasi cucu yang kemudian terbukti bukan hanya bisa melanjutkan kehidupan berbangsa bernegara pada era itu," jelas HNW.
HNW berharap dalam lakon cerita Parikesit bisa menghadirkan inspirasi dan harapan bersama akan muncul pemimpin yang membawa perubahan dan kemajuan seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa.
"Kita berharap ini semua memberikan inspirasi kepada kita bahwa adanya kelanjutan, dan adanya perubahan adanya regenerasi kepemimpinan adalah suatu hal yang sangat-sangat wajar saja itu menjadi bagian dari budaya Indonesia, karena budaya wayang yang mudah dan bisa kita hayati secara lebih baik," ucap Wakil Ketua MPR RI tersebut.
Dia lantas menyebutkan PKS menyelenggarakan Pagelaran Wayang kulit sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia. Dengan menikmati pagelaran budaya ini, HNW mengatakan PKS sebagai partai politik tidak selalu menjalankan politik praktis namun juga politik kebudayaan.
"PKS mensyukuri karunia Allah yang bernama kemerdekaan Indonesia tapi sekaligus mensyukuri bahwa Allah memberikan kita karunia nikmat untuk bisa menikmati Indonesia merdeka melalui menikmati kebudayaan yang ada di Indonesia. Inilah salah satu pembuktian bahwa partai politik memang tidak hanya berurusan terkait dengan Pemilu atau politik praktis tapi juga politik kebudayaan," jelasnya lagi.
"Menyemarakkan kehidupan berbangsa kita melalui kebudayaan yang ada yakni wayang kulit. Wayang adalah budaya Indonesia yang sudah diakui di UNESCO sebagai warisan budaya dunia," pungkasnya.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD