"Memang, akhir-akhir ini memang syarat dengan aroma-aroma pengkhianatan," tuturnya.
Prabowo kemudian mengajak hadirin di acara Gelora untuk melakukan introspeksi diri. Terlebih dengan adanya sejarah yang pernah terjadi di Indonesia kala Belanda melakukan penjajahan.
"Saudara-saudara ini harus kita interospeksi, selama sejarah Indonesia, ini Belanda berkuasa karena kita diantara kita ya kan, bener enggak?," tuturnya.
"Perusahaan kecil bisa taklukkan kerajaan-kerajaan kita, karena pangeran-pangeran itu sibuk rebutan kursi. Sultan meninggal, putra-putranya perang, putra kandung perang. Ini pelajaran, nampaknya kita masih harus belajar terus," sambungnya.
Untuk itu, ia mengatakan, meski dicap sebagai pengkhianat oleh pendukungnya, akhirnya dirinya bisa memberikan penjelasan.
"Jadi politik adu domba, politik pembelahan. Semakin Indonesia tidak bersatu, semakin kekuatan-kekuatan tertentu di dunia ini senang, lihat kenapa? Kita terlalu besar, kita terlalu kaya. Indonesia ini sebesar seluruh Eropa," katanya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati