NARASIBARU.COM - Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah narasi yang disebarkan oleh akun media sosial Seaword yang menuding Prabowo Subianto baru-baru ini melakukan tindak kekerasan terhadap seorang wakil menteri. Menurut Dahnil, narasi itu fitnah dan hoaks.
"Itu hoaks dan fitnah!" ujar Dahnil melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Senin (18/9/2023).
Narator di video tersebut, Alifurrahman Asyari mengklaim ia mendengar seorang menteri aktif yang juga kembali maju menjadi capres telah mencekik dan menampar wakil menteri jelang rapat kabinet di Istana. Alifurrahman menyebut ia tidak menyebar kebohongan lantaran orang yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut menceritakan ulang kepadanya.
"Jadi, di rapat kabinet, ada capres yang masih aktif jadi menteri mencekik wakil menteri. Itu rapatnya belum mulai. Sebelumnya, katanya ditampar," ungkap Alifurrahman seperti dikutip dari YouTube.
Ia menyebut dalam situasi tersebut beberapa menteri lain dan staf ikut melerai pertengkaran itu. Meskipun, kata dia, Wamen yang bersangkutan hingga saat ini tidak terima dengan perlakuan tersebut.
"Cerita ini saya dengar 10 hari lalu dan saya dapat ceritanya dari informan yang ikut hadir di rapat itu. Dia salah satu staf yang ikut hadir," tutur dia lagi.
Meski begitu, katanya, staf tersebut melarangnya untuk mengisahkan ulang kejadian tersebut. Namun, cerita itu malah akhirnya viral di aplikasi WhatsApp.
Lebih lanjut, di dalam videonya, Alifurrahman mengatakan capres yang juga masih menjabat menteri itu melakukan tindak kekerasan kepada wamen karena ia merasa pekerjaannya tidak dibantu. Padahal, ada tugas dari presiden yang mengharuskan capres tersebut untuk bekerja dengan lintas kementerian.
"Menurut kacamata dia, ada satu pekerjaan yang tidak dibantu oleh kementerian terkait. Jadi, ada satu amanah dari presiden untuk si capres, lalu kemudian itu menjadi pekerjaan lintas kementerian tapi kementerian terkait tidak ikut membantu. Sehingga, program atau amanah dari presiden ke si capres akhirnya gagal," kata dia.
Ujungnya presiden mempertanyakan mengapa program tersebut bisa gagal. Semula, capres tersebut merasa tersinggung dengan menteri yang enggan membantunya itu.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?