Seperti diketahui BP Batam akan bekerjasama dengan PT Makmur Elok Graha (MEG) milik Tommy Winata dalam membangun pulau Rempang menjadi Rempang Eco City dengan nilai investasi Rp381 triliun.
Hal kedua yang dianggap janggal oleh Mardigu adalah mengenai PT Xinyi dari Tiongkok yang disebut pemerintah akan membangun pabrik glass di Rempang.
Menurutnya, setelah dia dan tim mengecek PT Xinyi, perusahaan tersebut tidak memiliki dana sebesar yang disebutkan pemerintah yaitu sekitar Rp170 an triliun untuk tahap awal pembangunan Rempang.
“Xinyi itu listing di bursa Hongkong, langsung saya bilang mau cek, langsung tim kita cek, lihat asetnya, dia mau naro 11.5 billion (USD) atau sekitar Rp175 triliun, kita bilang salesnya aja cuman 2,3 bilion dollar,” paparnya.
Menurutnya, free cash flow PT Xinyi hanya 41 juta dollar atau Rp615 miliar, menurutnya tidak memadai dengan nilai Rp175 triliun.
“Free cash flow nya cuman 41 juta dollar, kalau seluruh aset dicairkan dia nyetor 30%, duit darimana ini dia mau bangun, bener gak? Ini pejabat kita dibohongin, bener gak, atau kita dibohongin pejabat, gitu aja,” tutur Mardigo.
Poin terakhir yang disampaikan oleh Mardigu Wowiek adalah penyebutan PT Xinyi sebagai pabrik kaca terbesar nomor dua di dunia, menurutnya tidak sesuai dengan hasil risetnya.
“(Nomor) 1, Beijing glass, dari tahun 40 yang kedua perusahaan Perancis, yang ketiga perusahaan Amerika di Pennsylvania, gak ada namanya Xinyi glass gitu lo. Terus, dia 2 tahun lalu buat di Gresik PT Xinyi glass Indonesia, katanya mau invest 700 juta dollar, belum berdiri itu pabriknya sampai sekarang ya,” jelas Mardigu Wowiek.
Sumber: winnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD