Eksklusif: Olly Dondokambey Bicara Target PDIP dan Penggantinya

- Minggu, 21 Mei 2023 | 19:30 WIB
Eksklusif: Olly Dondokambey Bicara Target PDIP dan Penggantinya

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, yang juga Gubernur Sulut tampil dalam podcast Tribun Manado, Rabu (17/5/2023).

Podcast berlangsung di kediamannya di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulut.

Podcast kali ini istimewa karena topik yang diangkat adalah strategi dan target PDI Perjuangan di Pemilu 2024.

Selama setengah jam lamanya, di bawah tuntunan Pemred Tribun Manado, Jumadi Mappanganro, Olly Dondokambey buka-bukaan soal strategi dan target PDIP, bukan hanya di Sulut, tapi juga Indonesia.

Beberapa di antaranya tergolong untold story alias belum diungkap ke publik.�

Salah satunya ia mengklarifikasi isu nyaleg di DPR RI Dapil Jakarta.

Dan yang paling gress, siapa the Next Olly Dondokambey.

Berikut petikan wawancaranya.�

Tribun Manado: Bagaimana persiapan PDIP untuk mengikuti kontestasi politik yakni Pemilu 2024?

Olly Dondokambey: Instruksi DPP PDI Perjuangan sudah jelas, mempersiapkan konsolidasi organisasi dan konsolidasi pemenangan partai. Dan semua tahapan itu sudah kita lewati. Caleg sudah kita daftarkan untuk provinsi dan 15 kabupaten dan kota, dan tidak ada yang kosong, demua terisi. Kita melakukan semua tahapan sesuai PKPU.�

Tribun Manado: Banyak caleg PDIP yang sebelumnya anggota parpol lain. Bagaimana Anda mengaturnya agar supaya tak ada gesekan dengan para kader lama?

Olly Dondokambey: PDIP adalah partai terbuka, siapapun boleh bergabung. Di kita ada aturan tak tertulis bahwa komposisi caleg yang baru gabung hanya 30 persen, sisanya para kader lama. Ini sudah disampaikan kepada para caleg dan tentu saja sudah dipahami. Dimana kita memberikan jatah pada caleg baru potensial.�

Tribun Manado: Berapa target PDIP untuk provinsi dalam pileg mendatang?

Olly Dondokambey: Beberapa daerah sudah raih kemenangan 50 persen pada pileg lalu. Yang belum capai kita kasih tantangan untuk mencapai kemenangan 50 persen pada Pileg 2024. Jika terwujud itu merupakan prestasi yang hebat. PDIP selalu memang pilkada, ini berarti masyarakat percaya dengan PDIP. Tentu akan lebih baik bila legislatif dan eksekutif punya konsep membangun yang sama karena pemerintah dalam membangun harus bersama legislatif. Pengalaman menyatakan jika legislatifnya tidak selaras maka banyak hambatan dalam penyusunan APBD.�

Tribun Manado: Bagaimana mewujudkan kemenangan itu?�

Olly Dondokambey: Ini bukan mereka-reka, alat ukurnya jelas. Contoh Manado, dari tiga bisa kita tambah lima kursi. Sekarang tentu lebih gampang dibanding tahun-tahun sebelumnya, koordinasinya lebih mudah.�

Tribun Manado: Di beberapa daerah ada kader PDIP yang dipecat. Tanggapan Pak Olly?

Olly Dondokambey: Di PDIP ada aturan suami istri tidak bisa beda partai. Kalau beda partai kan tak jelas, suami ke mana istri ke mana. Ideologi harus jelas, perjuangan juga demikian. Kita partai massa dan secara administrasi diakui ISO. Jika ada pemecatan maka itu tak ujug-ujug, ada prosesnya.�

Tribun Manado: Kemudian Pak Olly menangani permasalahan yang mungkin muncul dalam penetapan caleg PDIP?

Olly Dondokambey: Di kita tak ada konflik. Dalam menyusun caleg kita punya metode, ada database, bisa dilihat keadaan caleg. Contoh ada kader yang sudah nyalon berkali-kali tapi tak terpilih, tentu harus kita evaluasi. Semua ada jenjangnya. Kita dapatkan dari bawah, dari PAC hingga finalisasi di DPD dan dibawa ke DPP. Biasanya DPP bertanya ini siapa? Jadi ada mekanismenya. PDIP adalah partai modern.�

Baca juga: Lirik Lagu Kumerindu - PAS Band ft BCL Cahayamu Terangi Diriku

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Pembina Pramuka Tewas, Hantam Pohon Lalu Terpental Tertabrak Truk

Tribun Manado: Apa arahan Megawati Sukarnoputri kepada PDIP Sulut?

Olly Dondokambey: Arahan ibu ketum adalah anak dan ayah tak boleh nyaleg segaris, kalau atas ke bawah boleh. Kemudian jangan jeruk makan jeruk, jangan saling menggigit. Ada sanksi bagi caleg yang menjelekkan caleg partai lain. Yang harus besar adalah partai, untuk terpilih itu nasib masing masing.�


Halaman:

Komentar