Kabar putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDI-P itu sempat menjadi pembicaraan ramai di berbagai media dan media sosial (medsos).
Said mengatakan, pilihan politik Kaesang mendapat perhatian sebagian kecil masyarakat karena seorang anak presiden. Padahal, aktivitas politik dia sebagai warga negara merupakan hal biasa.
“Masyarakat merasa heran, mengapa anak seorang presiden yang merupakan kader PDI-P memilih aktif di partai berbeda,” katanya dalam siaran pers, Senin (25/9/2023).
Menjawab hal itu, dia mengatakan, peraturan internal PDI-P memang mengharuskan seluruh anggota keluarga inti kader partai, apalagi yang menduduki jabatan publik, tidak boleh aktif di partai lain.
Namun, Kaesang saat ini secara administratif atau dari Kartu Keluarga (KK) telah membentuk keluarga sendiri. “Sudah menjadi keluarga lain. Jadi, secara normatif tak ada hal yang luar biasa,” jelas Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membantah ada pertemuan di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri membahas soal putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, yang bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pertemuan itu dikabarkan terjadi pada 21 September 2023, dua hari sebelum Kaesang resmi menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari PSI.
"Pertemuan itu tidak ada," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Ditanya lebih lanjut apakah Megawati marah mendengar kabar Kaesang bergabung ke PSI, Hasto juga tak menjawab.
Ia pun meminta pertanyaan soal Megawati yang dikaitkan dengan Kaesang berpindah ke isu lain. Kemudian, awak media pun menanyakan hal lain yang masih terkait Kaesang.
Pertanyaannya mengungkit perbedaan partai politik antara Megawati dengan sang adik, almarhumah Rachmawati Soekarnoputri. Rachmawati diketahui merupakan politikus Partai Gerindra, berbeda dengan Megawati.
Hal ini kemudian disamakan oleh publik dengan kasus Kaesang yang bergabung PSI, bukan PDI-P atau mengikuti jejak sang ayah dan saudaranya. "Ya publik boleh berpendapat, rakyat lah yang menentukan," ujar Hasto singkat.
Sumber: tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?