Megawati lantas menyebut jika presiden tak melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh presiden sebelumnya dan justru membawa konsep perubahan, hal itu dianggapnya sebagai dansa politik.
"Lah itu yang saya bilang berdansa. Nanti ke sana, ke depan udah baik dirubah ke belakang lagi. Diubah lagi. Aduh saya sampai pusing kadang-kadang. Ini gimana sih maunya Republik ini," tuturnya.
Selain itu, Megawati juga bicara bagaimana seorang presiden harus bisa merancang visi misi jangka panjang.
"Saya bilang pada Pak Jokowi, bayangkan dari presiden, itu bikin visi misi itu sampai ke kepala desa. Ini Harus dikoreksi, nanti kita harus koreksi, kenapa? Pasti dari visi misi presiden ke kepala desa, pasti beda dong. Dari sisi daerahnya dari waktu kerjanya dan lain sebagainya," ujarnya.
"Sehingga dengan demikian yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan itu adalah dengan sebuah visi misi ataupun apapun namanya, itu akan merupakan jangka panjang. Sehingga siapapun pemimpin akan datang, dia harus menjalankan hal itu," sambungnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh