NARASIBARU.COM -Menguatnya isu reshuffle kabinet beberapa hari ini, juga memunculkan rumor Partai Demokrat mendapat jatah kursi menteri Presiden Joko Widodo.
Direktur Political and Policy Public Studies (P3S), Jerry Massie menilai, isu itu menyeruak usai Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Imbasnya, menurut Jerry, Partai Demokrat yang selama dua periode pemerintahan Presiden Jokowi bertindak sebagai kubu oposisi, jika masuk ke dalam kabinet akan memunculkan perspektif negatif di masyarakat.
"Kan bisa muncul anggapan Demokrat bosan jadi oposisi. Padahal, kehadiran Demokrat dengan PKS selama ini sangat penting sebagai oposisi yang tugasnya penyeimbang," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/10).
Di samping itu, visi yang diangkat partai politik pimpinan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu justru akan dipersepsikan gagal, apabila benar-benar bergabung koalisi pemerintahan Jokowi yang tersisa setahun lagi.
"Bagi saya tak perlu bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi, karena ini akan membuat jargon perubahan dan perbaikan yang diusung Demokrat akan rontok," tuturnya.
Maka dari itu, doktor komunikasi politik jebolan America Global University itu salah keluar dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sebabnya, Jerry meyakini posisi berseberangan Partai Demokrat dengan rezim saat ini bakal meraup berkah elektoral.
"Sudah bagus mereka di luar pemerintahan, jadi sebagai control equipment atau alat kontrol yang juga berimbas di Pemilu 2024 nanti," tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kata Gibran: Gus Miftah Itu Guru Saya, Beliau Sering Kasih Pujian dan Teguran
Usut Semua yang Terlibat Kriminalisasi Tom Lembong
PDIP Masih Oposisi Tapi Kok Mesra? Amnesti Hasto Bikin Hubungan Jokowi dan Prabowo Makin Gak Nyambung!
Jokowi Dituduh Ijazah Palsu, Megawati Pernah Bernasib Sama, Dipersoalkan Lulusan SMA