"Jangan kita digugat misalnya oleh Uni Eropa WTO kita jadi grogi, tidak boleh negara sebesar Indonesia memiliki pemimpin yang ciut nyalinya, digertak negara besar mana pun, setuju?" kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, pemimpin ke depan juga harus turun langsung ke rakyat untuk menghadapi masalah.
"Jadi pemimpin harus berani mengambil risiko, itu pemimpin yang betul, jangan hanya cari selamat, cari enak, menikmati nikmatnya enaknya duduk di istana, tidur di istana," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kalau maunya enak, ya duduk aja di istana. Ruangnya ber-AC, makanannya, waduh, enggak usah saya ceritakan. Tapi apakah kita ingin mencari pemimpin yang seperti itu? Kita ingin mencari pemimpin yang mau bekerja keras untuk rakyatnya. Setuju? Kalau ada masalah tidak menghindar, kalau ada problem berani mendekat kepada problem dan menyeelsaikannya," ujar Jokowi.
Sumber: kumparan
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar