NARASIBARU.COM - Jaringan Aktifis Reformasi Indonesia Maju 98 (Jari Maju 98) buka-bukaan soal ketidaknetralan Mahfud MD terhadap pejabat daerah yang sudah terang-terangan mendukung dirinya sebagai cawapres.
Temuan tak netralnya Menko Polhukam Mahfud MD karena mengetahui Pj kepala daerah (Kabupaten Sorong) memerintahkan kepada Kepala BIN Daerah (KABINDA) untuk memenangkan capres Ganjar Pranowo.
"Ini mengagetkan kita semua. Ditambah lagi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD tidak terkait ranah hukum dan tidak akan mengganggu netralitas aparatur sipil negara (ASN),” katanya.
“Ini pernyataan yang absurd dan melemahkan kepercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah," kata Ketua Jari Maju 98, Rahman Toha, Jumat (17/11/2023).
Rahman Toha menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut. Ia menilai, harusnya penunjukan Pj kepala daerah adalah sebuah upaya kebijakan yang profesioanl dan tidak ditunggangi kepentingan politik, terutama pemenangan salah satu capres.
Namun, temuan ini telah membuka mata adanya upaya obius power atau penyalahgunaan kewenangan kepala daerah dan institusi lain seperti BIN.
"Apakah pakta integritas Pj kepala daerah juga sama dilakukan untuk daerah-daerah lain? tentu ini jadi tanda Tanya besar buat kita semua," ujarnya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi