Baca Juga: Milenial Lombok Timur Dukung H Karman, Caleg DPR RI No 4 dari PKS
Aspirasi masyarakat itu ditangkap Karman sepanjang "gerilya" menebalkan dukungan di akar rumput. Tiap titik Karman menemui dan berbincang dengan 10 sampai 25 orang. Kelompok-kelompok kecil namun efektif dan menjadi representasi kehendak rakyat.
Karman juga masif bersilaturahmi ke simpul-simpul dukungan, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, para kerabat, teman sekolah, para guru, dan kelompok aktivis kepemudaan serta milenial dan Gen-Z.
"Masyarakat juga menginginkan anggota DPR baru, yang bisa mewakili kepetingan mereka di pusat. Sebab selama ini mereka hanya dibutuhkan saat pesta demokrasi Pileg, 5 tahunan ini," katanya.
Baca Juga: Harga Tiket Jakarta Lombok Mahal, Caleg DPR RI Karman Minta Pemerintah Cari Solusi
Banyak masyarakat yang kecewa dengan anggota dewan yang sudah terpilih, lalu lupa dengan masyarakat yang dulu mendukungnya. Kesan ini yang ingin dihilangkan Karman.
Ia menekankan, masyarakat harusnya bukan sekadar menjadi obyek politik untuk pundi suara semata, tetapi harus menjadi subjek yang aspirasinya didengarkan dan diperjuangkan di legislatif.
Karman mengatakan, perubahan adalah sebuah keniscayaan. Sebab hal tersebut merupakan aspirasi rakyat. Sebagai Caleg DPR RI, Karman mendukung aspirasi itu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrontb.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?