NARASIBARU.COM DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan tersebut berdasarkan keputusan Rapimnas I DPP AMPI di Manado, Sulawesi Utara.
Sekjem AMPI, Ahmad Andi Bahri, menyampaikan, AMPI dengan kebulatan tekad, bersatu dalam segala aspek, bergerak dengan langkah untuk mendukung Prabowo-Gibran.
“Berdasarkan keputusan Rapimnas I AMPI tahun 2023, maka kami angkatan muda pembaharuan Indonesia menyatakan kebulatan tekad, untuk bersatu padu dalam pemikiran, sikap, dan gerak langkah, untuk mendukung Prabowo-Gibran,” kata Ahmad di depan ribuan kader AMPI, Sabtu (23/12/2023).
Baca Juga: Memukaunya Penampilan Gibran dalam Debat Cawapres Ternyata di Luar Ekspektasi
Bukan sekedar deklarasi, Ahmad menyampaikan, dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Gibran, merupakan bentuk keinginan untuk ikut andil dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Kebulatan tekad ini merupakan kekuatan bukti nyata dari keinginan kami untuk berkontribusi sejarah nyata dan aktif, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Gibran Rakabuming Raka, didampingi istri tercinta, Selvi Ananda. Gibran juga turut menyampaikan pesan kepada anggota dan pimpinan AMPI untuk membulatkan tekad hingga 14 Februari 2024.
Selain Gibran dan Selvi, turut hadir Wagub Jatim Emil Dardak bersama istri Arumi Bachsin, Komandan Fanta TKN Arief Rosyid Hasan, Ketua Dewan Penasehat TKD Sulut Jimmy Rimba Rogi, Ketua TKD Sulut Conny Rumondor, politisi PSI Grace Natalie, politisi Golkar Aditya Didi Moha dan sejumlah pimpinan relawan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: akurat.co
Artikel Terkait
Yusril: Perjanjian Helsinki Tak Dapat Jadi Rujukan untuk Tentukan Kepemilikan 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut
Tuai Polemik, Ketua PBNU Tuding Aktivis Penolak Tambang Wahabisme dan Ekstremis
VIRAL Kades di Cirebon Saweran di Klub Malam: Rumah Saya Banyak, Mobil Tiga!
Ketua PBNU Gus Ulil Samakan Penolakan Tambang dengan Wahabisme: Aktivis Lingkungan Terlalu Ekstrem?