Serangan teror yang bertujuan menciptakan ketakutan dapat memanfaatkan kerumunan orang yang tengah merayakan.
Baca Juga: Aparat Keamanan Ajak Warga Jaga Kamtibmas dan Antisipasi Hoaks dalam Pemilu
Perayaan tahun baru juga dapat digunakan sebagai platform oleh kelompok radikal untuk menyebarkan propaganda dan mencari rekrutan baru.
Melalui berbagai media, termasuk media sosial, mereka mungkin berusaha memanfaatkan momen perayaan untuk menyebarkan pesan radikalisme.
Individu atau kelompok radikal mungkin mencoba menyusup ke dalam kerumunan besar dengan menyamar sebagai penonton atau peserta perayaan.
Hal ini dapat memudahkan mereka dalam melancarkan serangan atau melakukan kegiatan radikal tanpa sepengetahuan pihak berwenang.
Baca Juga: Jaga Papua Tanah Damai, Masyarakat Wajib Tolak Provokasi
Pemanfaatan media sosial dan platform online oleh kelompok-kelompok radikal dapat meningkat selama periode perayaan tahun baru.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manggarainews.com
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati