Dikatakan Syifak, politik anak muda adalah mencerminkan budaya santun, santuy dan gemoy. Berpijak pada gerakan moral tanpa kebencian dan berorientasi pada kemajuan bangsa Indonesia.
"Anak muda ingin situasi politik tetap santuy, santun dan gemoy. Artinya suasana Pilpres 2024 jauh dari kebencian dan caci maki yang mengarah pada pembelahan secara ekstrem di tengah masyarakat. Maka bagi generasi muda, Pilpres 2024 sekali putaran adalah solusi tepat atasi persoalan itu," jelasnya
Syifak menilai Pilpres 2024 sekali putaran lebih baik. Sebab, konsekuensi adanya putaran kedua akan dipaksa dua kekuatan besar secara head to head saling berhadapan, sehingga potensi polarisasi ekstrem akan sangat mungkin terjadi.
"Kita tidak mau ada yang jualan ayat dan mayat lagi, sehingga menjual agama dengan sangat murah untuk kepentingan politik elektoral semata. Menempatkan agama sangat rendah hanya karena hasrat kuasa ingin jadi penguasa," ujarnya
Maka, Syifak menjelaskan, cara yang tepat bagi terciptanya Pilpres 2024 sekali putaran adalah memilih pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu menurut Syifak jadi pilihan rasional mengingat keduanya punya potensi menang sekali putaran.
"Jika mencermati survei terbaru, Prabowo-Gibran sudah diangka 46 persen lebih, hanya butuh 5 persen lagi untuk menang, dari kita suara anak muda. Jadi buat apa kita pilih capres yang bakal kalah, alihkan ke Prabowo-Gibran saja," tegas Syifak
Selain itu, lanjut Syifak, hanya Prabowo-Gibran yang paling konkret dan pasti akan melanjutkan program dan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi, seperti hilirisasi dan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokbaca.id
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?