Gus Yahya menentang keras politik berdasarkan identitas NU. Dia tidak ingin, nama umat dan agama diseret dalam pesta demokrasi.
Politik identitas, lanjutnya, hanya menyandarkan penggalangan dukungan berdasarkan identitas primordial tanpa ada kompetisi yang lebih rasional.
"Kami memandang politik identitas ini berbahaya bagi masyarakat secara keseluruhan karena itu akan mendorong perpecahan di masyarakat,” tegasnya.
Sumber: rmol
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra