Menanggapi hal itu, Huda menilai AHY telah salah dalam melakukan analisis. Menurutnya, itu karena AHY baru masuk ke pemerintahan sehingga keluar pernyataan tersebut.
"Ya satu, itu Mas AHY salah analisa ya. Kelihatannya kaget ya, kaget gabung, baru gabung ke pemerintahan gitu. Karena faktanya partai pengusung perubahan itu suara dan kursi naik semua. PKB naik 10, NasDem juga naik 10, terus PKS naik 3 kursi. Nah saat yang sama Demokrat kan turun drastis itu," kata Huda saat dihubungi, Minggu (24/3).
Ketua DPW PKB Jawa Barat itu menjelaskan, pernyataan AHY tersebut tidak tepat. Ia menuturkan, jika Partai Demokrat masih tetap di Koalisi Perubahan, mungkin juga akan mengalami kenaikan kursi seperti parpol lainnya.
"Sementara Mas AHY ketika gabung dengan [kubu] 02 malah turun, gitu. Logika sebaliknya itu bisa disampaikan, kalau tetap di [Koalisi] perubahan, pasti enggak kehilangan kursi dari 54 tinggal 44 berarti kan kehilangan 10 kursi. Jadi, menurut saya kurang tepat," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PKB, Daniel Johan enggan menanggapi lebih jauh pernyataan AHY. Ia menegaskan, bahwa PKB pada kontestasi Pemilu 2024 mengalami kenaikan kursi.
"Yang pasti PKB naik perolehan kursinya saat di Koalisi Perubahan," ujar Daniel.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?