NARASIBARU.COM - Jurnalis senior Hersubeno Arief menilai pemilu ulang tanpa cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka merupakan win-win solution untuk capres nomor urut satu Anies Baswedan, capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto.
Pasalnya selain memenuhi tuntutan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), pemilu ulang tanpa Gibran juga menguntungkan Prabowo Subianto dalam beberapa hal.
"Saya kira tadi itu kalau Pemilu ulang tanpa Gibran itu win-win ya saya kira ya, dan buat Pak Prabowo sendiri saya kira itu akan jauh lebih menguntungkan, karena publik bisa jadi malah kemudian menaruh respek, oh oke Pak Prabowo memang cukup gentlemen gitu dan dia menghadapi itu," ucap pria yang akrab disapa Hersu itu.
"Jadi simpati publik bisa kepada Pak Prabowo dan kemudian kalau toh kemudian akhirnya terpilih Pak Prabowo dia juga tidak ada beban enggak perlu ada yang ngatur-ngatur lagi ya, yang cawe-cawe kabinetnya enggak ada gitu," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (7/4).
Sebelumnya diketahui, Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (THN AMIN) secara resmi telah melayangkan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (21/3/2024), usai pengumuman hasil Pilpres oleh KPU RI pada Rabu (20/3/2024) malam. THN AMIN optimistis bisa berhasil mengungkap kecurangan atau pelanggaran yang berlangsung dalam proses pemilu.
Jika menang gugatan, harapannya akan dilakukan pemilu ulang. Adanya pemungutan suara ulang itu diharapkan tanpa diikuti oleh sosok Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Widodo) yang dianggap menjadi sumber permasalahan dalam kecurangan pemilu tahun ini. Gibran merupakan cawapres Prabowo Subianto yang dinyatakan menang dalam Pilpres 2024 oleh KPU RI.
"Yang kami sampaikan dalam naskah (gugatan) intinya adalah permasalahan pencalonan wakil presiden, cawapres di 02, dari awal proses tersebut bermasalah. Dan lanjutan masalahnya luar biasa," kata Ketua THN AMIN Ari Yusuf Amir kepada wartawan dalam konferensi pers di MK, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024), dikutip dari Republika.
Ari menuturkan, kehadiran Gibran dalam kontestasi Pilpres yang kebetulan anak dari Jokowi dinilai menimbulkan dampak yang besar dan menjadi preseden buruk dalam keberjalanan proses demokrasi belakangan ini.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?